Awas, Tubuh Bungkuk Lansia Tanda Patah Tulang Mengintai

Osteoporosis
Sumber :
  • eatthis.com

VIVA Lifestyle – Tubuh yang bungkuk pada kelompok lanjut usia (lansia) kerap dikenali sebagai tanda kekuatan tulang yang menurun seiring berkurangnya usia. Kendati begitu, banyak masyarakat yang tak mewaspadai bahwa kondisi punggung yang mulai membungkuk itu bisa menjadi tanda bahaya patah tulang.

8 Manfaat Susu Kedelai untuk Kesehatan, Bisa Meredakan Gejala Menopause

Dipaparkan Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) dr. Bagus Putu Putra Suryana, SpPD-KR, banyak orang menganggap hal yang wajar bila tubuh lansia mulai membungkuk lantaran usianya yang sudah tak lagi muda. Padahal, itu menjadi tanda penyakit terkait tulang yang bisa berdampak berbahaya jika dibiarkan berlarut-larut. Scroll untuk simak selengkapnya.

"Kita menganggap orang tua kalau bungkuk itu wajar, padahal tidak, tidak seharusnya terjadi. Bungkuk itu tanda gejala patah tulang belakang," kata dokter Bagus Putu Putra Suryana dalam acara virtual Ayo Tingkatkan Kesehatan Tulang, Cegah Osteoporosis, Kamis 20 Oktober 2022.

Detik-detik Lansia Tewas Tertimpa Atap Ambruk saat Tidur Pulas

Lebih lanjut, dokter Bagus mengungkapkan bahwa risiko patah tulang sendiri bisa dialami hingga 2 persen pada orang sehat. Sementara pada kelompok pasien osteoporosis, risiko patah tulang lebih besar hingga 30 persen. Ini termasuk juga pada kelompok lansia dengan tubuh bungkuk.

"Ada orang tua terpeleset di kamar mandi, langsung tidak bisa berdiri. Itu karena patah pada tulang pahanya," kata dokter Bagus.

Teuku Rifnu Wikana Ungkap Keponakan yang Jadi Korban Tabrak Lari adalah Anak Berprestasi

Bukan tanpa alasan, berdasarkan data tercatat bahwa tulang yang sering patah akibat osteoporisis ada di 4 bagian utama. Mulai dari tulang belakang, tulang panggul, tulang paha, serta tulang lengan yang juga berisiko besar pada lansia.

Kebiasaan buruk penyebab osteoporosis.

Photo :
  • U-Report

Untuk mencegah sejak dini, orangtua dianjurkan bisa mengukur tinggi badan secara mandiri setiap tahunnya. Hal ini untuk menilai apakah ada perubahan pada kondisi tulang punggung, yang kerap sulit dikenali hanya dari postur tubuh.

"Jadi tingkat kesehatan kita membaik, konsekuensi-nya jumlah lansia meningkat, penyakit-penyakit PTM (penyakit tidak menular) yang berkaitan dengan usia akan meningkat. Kita harus cegah, jangan sampai terjadi seperti itu," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya