Tak Cuma Orang Dewasa, Diabetes Juga Mengancam Anak! Begini Cegahnya

Ilustrasi anak gemuk/obesitas.
Sumber :
  • iStockphoto.

VIVA Lifestyle – Penerapan gaya hidup aktif dan sehat merupakan investasi jangka panjang dalam mewujudkan masa depan yang lebih cerah dan harus diterapkan sedini mungkin agar dapat mencapai manfaat yang maksimal.

Parto Patrio Rela Nahan Sakit Demi Tepati Janji Liburan Keluarga ke Bali

Dalam rangka Hari Diabetes Sedunia, pentingnya pendekatan holistik dan berkelanjutan dari seluruh pemangku kepentingan dalam mencegah meningkatnya kasus diabetes di Indonesia, terutama pada anak-anak sangat perlu ditingkatkan. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Untuk mendukung pola hidup yang lebih sehat, maka diciptakan program Build Our Kids' Success (BOKS) di Indonesia. BOKS pertama kali diluncurkan di Amerika Serikat pada 2009 sebagai program aktivitas fisik gratis untuk anak-anak dari segala usia dan kemampuan. Program BOKS di Indonesia digalakkan untuk mempromosikan gaya hidup aktif dan sehat di kalangan anak-anak usia sekolah di Indonesia.

783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045

Berdasarkan temuan dalam laporan Active Healthy Kids Indonesia Report Card, pola aktivitas fisik pada anak-anak usia sekolah di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Indikator Overall Physical Activity, Organized Sport and Physical Activity, Active Play, Physical Fitness, Family and Peers, dan School masing-masing mendapatkan skor nilai "F", yang merupakan skor terendah dalam laporan ini. 

Ilustrasi anak-anak sedang bermain

Photo :
  • Kredivo
Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan

Oleh karena itu, kehadiran program BOKS juga diharapkan dapat mengatasi indikator-indikator yang perlu didorong melalui pengembangan rencana pelajaran dan sumber daya aktivitas fisik bagi guru dan sukarelawan untuk membantu memfasilitasi aktivitas fisik harian di lingkungan sekolah dan kelompok anak-anak, untuk sekitar 10.000 peserta anak-anak baru setiap tahunnya. Aktivitas fisik yang teratur merupakan faktor pelindung yang signifikan untuk mencegah dan mengelola penyakit tidak menular (PTM), termasuk diabetes tipe-2.

"Mengingat fakta bahwa diabetes setidaknya melipatgandakan risiko kematian dini seseorang, kebutuhan untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan edukasi yang berkualitas tentang diabetes menjadi sangat mendesak,” jelas Shierly Ge, Chief Marketing Officer Sun Life Indonesia, dalam acara peluncuran program BOKS Sun Life Indonesia, di Jakarta, baru-baru ini.

“Melalui program BOKS, kami berharap dapat membantu pemerintah Indonesia dalam mencegah diabetes tipe-2 pada anak Indonesia dengan mengenalkan mereka pada pola hidup aktif dan sehat sejak dini," sambungnya. 

Bermitra dengan Wahana Visi Indonesia, Sun Life memperkenalkan program BOKS di Indonesia untuk mempromosikan gaya hidup aktif dan sehat di kalangan anak-anak usia sekolah di Indonesia.

Selama fase awal pelaksanaannya, Program BOKS telah melatih 289 guru melalui program Training of Trainers (ToT). Hingga saat ini, Program BOKS telah berhasil menjangkau 12.194 anak yang tersebar di 51 Sekolah Dasar di sebagian besar wilayah Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur dan Jakarta, serta 58 komunitas anak di sebagian besar wilayah DKI Jakarta, serta Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.

Ilustrasi diabetes.

Photo :
  • Pexels/Nataliya Vaitkevich

Sementara itu, Active Healthy Kids Report Card bertujuan untuk bertindak sebagai advokasi pemerintah dan sektor swasta lainnya yang bertanggung jawab atas promosi latihan aktivitas fisik untuk anak-anak dan remaja. Program ini diharapkan dapat menjadi dorongan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk menjalin kerja sama dalam meningkatkan gaya hidup aktif pada anak-anak di Indonesia.

“Di tahun selanjutnya, program BOKS menargetkan sebanyak 800 anak sebagai penerima manfaat tidak langsung, 2.000 siswa di 10 sekolah di Jabodetabek, 8.000 siswa di 40 sekolah di Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat, dan 10.800 peserta baru setiap tahunnya. Melalui program BOKS ini, kami berharap dapat membantu pemerintah Indonesia dalam mencegah diabetes tipe-2 pada anak-anak Indonesia sejak dini,” tutup Shierly.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya