Pasien Suspek Dinyatakan Negatif GGAPA, Gejalanya Malah Mirip Long COVID-19

Ilustrasi anak sakit.
Sumber :
  • Pexels/miroshnichenko

VIVA Lifestyle – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengatakan satu pasien suspek dinyatakan negatif dari gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA). Pasien suspek tersebut ternyata tidak mengalami gejala penyakit tersebut. 

Menghadapi Tantangan Menjadi Orang Tua, Kisah Olivia Sumargo dan Baby Biel

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama mengatakan pasien suspek tersebut justru mengalami gejala yang seperti mengarah pada long COVID-19.

"Gejala pasien tidak atau tidak sesuai dengan GGAPA. Tapi lebih mengarah kepada kondisi long COVID," ujar Ngabila Salama kepada wartawan, Senin, 13 Februari 2023.

Sering Tak Disadari, Ini 7 Kesalahan yang Kerap Dilakukan Orangtua pada Anak Pertama

Ilustrasi COVID-19/virus corona.

Photo :
  • Pixabay/mattthewafflecat

Kesimpulan hasil negatif itu diperoleh setelah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap pasien suspek yang menjalani perawatan di RSCM itu. Diketahui, pasien dilaporkan mengalami demam sejak 26 Januari 2023.

Kabar Duka, Aktor Senior Joshua Pandelaki Meninggal Dunia

Lebih jauh, Ngabila mengungkap sejauh ini terdapat 63 orang yang terkonfirmasi mengalami gagal ginjal akut di DKI Jakarta selama 2022-2023. Dari total tersebut, 80 persen di antaranya diidap balita dan anak-anak. 

"80 persen merupakan balita dan anak-anak. Sementara 60 persen pasien meninggal dunia," pungkasnya. 

Sebelumnya, Kepala Seksi (Kasi) Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama menyebut dua kasus gagal ginjal akut di Jakarta sudah terlacak yaitu wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur.

"Iya betul (kasusnya berada di Jaktim dan Jakbar). Sejauh ini, itu dulu yang bisa disampaikan," kata Ngabila.

Menurut dia, satu anak yang idap gagal ginjal meninggal dunia dan satu anak lagi masih dalam perawatan di rumah sakit. Akan tetapi, ia tidak bisa mengungkap identitas rumah sakit dan korbannya.

Ilustrasi anak sakit.

Photo :
  • freepik/lifeforstock

"Satu meninggal, satu dirawat di rumah sakit. Cuma yang dirawat di rumah sakit, kita kan perlu menjaga privasi rumah sakitnya," jelas dia.

Sementara untuk satu pasien anak lainnya, Ngabila mengatakan kondisinya sudah mulai membaik. Satu pasien tersebut kini mendapat perawatan dari tim ahli medis. 

"Sudah membaik kondisinya dan sedang dalam perawatan tim ahli RSCM," ujar Ngabila saat dikonfirmasi VIVA.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya