Ledakan Magelang Makan Korban Jiwa, Bahaya Petasan Picu Gangguan Pernapasan Hingga Kanker

Petasan. Ilustrasi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasin Fadilah

VIVA Lifestyle – Tim Gegana Brimob, diterjunkan dalam ledakan yang terjadi di Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang Jawa Tengah pada Minggu 26 Maret 2023. Ledakan tersebut karena mercon atau petasan yang memakan korban jiwa. Tak heran, sebab petasan sendiri terbukti berbahaya hingga dapat memicu efek pada kesehatan.

Laporan hingga kini, 1 orang dinyatakan tewas. Sementara 3 orang luka, dan 11 rumah rusak, 5 rumah di antaranya rusak berat. Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol M. Iqbal Alqudusy mengatakan, tim penjinak bom Gegana Brimob Polda Jateng dan tim Bid Dokkes Polda Jateng, telah berada di TKP untuk melakukan sejumlah penyelidikan lebih lanjut. Scroll untuk info selengkapnya.

"Kejadian pukul 20.10 WIB. Tim dari gegana Brimob Polda Jateng dan Kabid Dokkes Polda Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti dan tim sedang selidiki," jelasnya, Minggu malam 26 Maret 2023.

Petasan dan kembang api kerap jadi primadona selama musim liburan dan hari-hari tertentu, termasuk saat Ramadhan ini. Padahal, dampak pemakaiannya bisa membahayakan nyawa. Berikut dampak petasan pada kesehatan dikutip laman Health Shots.

Polusi udara
Petasan yang meledak menyebabkan banyak polusi udara. Anda mungkin pernah melihat awan asap tebal sehari setelah Tahun Baru yang dipenuhi petasan. Yah tidak ada alasan lain untuk itu selain petasan dan kembang api.

“Saat terbakar, petasan melepaskan polutan udara beracun seperti karbon dioksida, nitrogen oksida, sulfur oksida, trioksigen dan karbon hitam serta partikulat yang menyebabkan produksi awan asap tebal. Ini memengaruhi mata, tenggorokan, paru-paru, jantung, dan kulit,” kata Dr Mitali Agrawal, Konsultan Rekanan di Departemen Pulmonologi di Rumah Sakit Max.

Polusi suara
Tidak diragukan lagi bahwa suara petasan yang keras menyebabkan polusi suara. Ini mungkin tidak terlalu memengaruhi anak muda, tetapi ini menjadi mimpi buruk bagi orangtua dan anak kecil. Kedua kelompok tersebut diketahui memiliki pendengaran yang sensitif dan terpengaruh oleh suara keras tersebut. Selain ketidaknyamanan, ada kasus nyata di mana orang diketahui kehilangan pendengarannya karena kebisingan yang dibuat oleh petasan juga.

Peduli Anak Kanker, Para Pelajar SMA Gelar Patterns of Hope

Menyebabkan masalah pernapasan
Konsentrasi debu meningkat sehingga sangat memengaruhi mereka yang memiliki riwayat asma dan bronkitis alergi. Pencemaran udara yang dilepaskan oleh mereka memicu penyakit pernapasan kronis yang mendasarinya.

"Seperti COPD, ILD sehingga meningkatkan angka rawat inap dan penggunaan obat-obatan. Gas beracun yang dilepaskan dapat menyebabkan Disfungsi Saluran Pernapasan Reaktif (RADS) yang parah pada orang yang sebelumnya benar-benar sehat,” kata Dr Aggarwal.

Penampilan Publik Raja Charles Usai Divonis Kanker, Kembali Jalani Tugas Kerajaan

Ilustrasi sel kanker.

Photo :
  • Pixabay

Dapat menyebabkan kanker
Meski terdengar mengejutkan, petasan juga bisa menjadi penyebab beberapa jenis kanker. Dr Aggarwal menjelaskan bahwa ketika petasan dibuat, zat radioaktif dan beracun ditambahkan untuk menciptakan warna pada ledakannya. Zat-zat ini meningkatkan kemungkinan orang terkena kanker ketika mencemari udara.

Polisi Larang Warga Bawa Petasan saat Nobar Timnas Indonesia U23 vs Uzbekistan
Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin

Warga Terdampak Ledakan Gudmurah Belum Terima Ganti Rugi, Bey Machmudin Bilang Begini

Warga Cluster Visalia, Kota Wisata Cibubur, menagih janji Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, yang mau mengganti kerusakan rumah akibat ledakan Gudmurah Kodam Jaya.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024