Pusing Mendadak saat Sujud Salat, Dokter Ungkap Penyebabnya

Ilustrasi salat dan sujud
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

VIVA Lifestyle – Bulan suci Ramadhan selalu diiringi dengan ibadah salat Tarawih yang dilakukan oleh umat muslim di dunia. Namun, tak sedikit yang merasa saat melakukan salat Tarawih justru sulit bangun dan pusing berlebihan hingga akhirnya terjatuh. Benarkah tanda tekanan darah rendah?

Ustaz Adi Hidayat Larang Penggunaan Sajadah Empuk Saat Salat, Ini Alasannya

Ibadah Tarawih ini biasanya dilakukan pada malam hari seusai buka puasa dan salat Isya, sehingga pada dasarnya tubuh sudah kuat melaksanakan jumlah rakaat salat yang banyak. Namun, sebagian kecil orang merasa saat salat Tarawih mendadak pusing dan pandangan berkunang-kunang. Scroll untuk mengetahui penyebabnya.

"Bisa aja kondisnya hipotensiortostatik yang diakibatkan perubahan posisi. Ketika posisinya bersimpuh dan bangkit berdiri lalu pusing. Biasanya karena tensi rendah," ujar Spesialis Gizi Klinik di RS Pondok Indah Jakarta, dr. Juwalita Surapsari, dalam webinar bersama Omron bertajuk 'Menjaga Kesehatan Melalui Puasa dan Mengukur Tekanan Darah Secara Teratur', Kamis 30 Maret 2023.

Miris, Umat Muslim di Kota Monfalcone Italia Dilarang Salat Karena Aturan Baru

Ilustrasi salat/mengajarkan anak salat.

Photo :
  • Freepik/rawpixel.com

Menurutnya, tensi rendah bisa diakibatkan pola makan yang kurang baik selama sahur dan buka puasa seperti makanan tinggi gula. Makanan tinggi gula sendiri sebenarnya memicu lonjakan gula darah drastis dan mendadak turun dengan cepat sehingga akan membuat kondisi menjadi lelah.

9 Karbohidrat yang Sehat dan Aman untuk Penderita Diabetes, Bebas Khawatir Gula Darah Naik!

"Kalau salah di menu buka bisa aja misal makanan gula tinggi, akan membuat gula darah naik cepat dan turun cepat. Takut nggak cukup malah. Sehingga gula darah udah nge-drop saat Tarawih karena terlalu banyak gula dikonsumsi saat buka puasa," terangnya.

Maka, dokter Juwalita menekankan pentingnya mengukur tekanan darah dan kadar gula darah secara rutin selama Ramadhan. Juwalita melanjutkan dengan mengatakan bahwa hasil pengukuran yang terekam dengan baik akan memudahkan pasien, keluarga pasien, dan tenaga medis untuk memberikan perawatan yang tepat jika hal yang buruk terjadi.

"Pengukuran tekanan darah dan gula darah selama Ramadhan harus dilakukan secara rutin untuk mengetahui secara akurat kondisi tekanan darah dan kadar gula darah serta menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, seperti hipoglikemia atau hiperglikemia," kata Juwalita.

Selain itu, seseorang dapat merasakan manfaat penuh dari puasa jika ia melakukannya secara teratur untuk waktu yang lama. Seperti sebulan selama Ramadhan dan melengkapinya dengan diet sehat saat berbuka puasa dan menjaga tingkat stres serta pola istirahat yang cukup. 

Sebaliknya, jika seseorang mengonsumsi makanan yang berlebihan saat berbuka puasa dan makanan tersebut kurang seimbang gizinya, seperti gula tinggi, tinggi lemak, rendah serat, dan sebagainya, kita tidak dapat mencapai manfaat tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya