1 dari 700 Kelahiran Bayi Dapat Alami Bibir Sumbing, Tumbuh Kembang Bisa Terganggu

Ilustrasi bayi
Sumber :
  • pixabay

VIVA Lifestyle – Perwakilan dari Yayasan Dharma Wulan yang juga dokter spesialis bedah mulut RS Siloam Karawaci Dr. drg. Andi Setiawan Budihardja SpBM(K)., mengatakan di Indonesia pasien bayi dengan kelainan celah bibir dan langit ada satu dari 600 atau 700 kelahiran.

Kasus Temuan Mayat Bayi Tanah Abang, Polisi Tangkap Orang Tua

Menurut Andi, bayi dengan kelahiran bibir sumbing ini akan menimbulkan problem, pertama dia akan kesulitan minum susu di awal, kemudian akan mengganggu tumbuh kembangnya, kecerdasannya, dan gangguan psikologi anak, karena kemungkinan akan mengalami perundungan di sekolah.

"Kalau tidak tertangani dengan baik, bicaranya akan terganggu suaranya karena sengau, oleh karena itu, pasien ini mesti dilayani dengan baik sedini mungkin," katanya.

Mayat Bayi Ditemukan Terbungkus Kardus di Tanah Abang, Diduga Dibuang Sang Ayah.

Salah satu pasien yang telah menjalani Operasi Gratis Bibir Sumbing.

Photo :
  • Istimewa

Belasan anak mengikuti operasi bibir sumbing gratis di RSU Syubbanul Wathon Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Kegiatan bakti sosial tersebut dilakukan oleh Rumah Sakit Umum (RSU) Syubbanul Wathon bekerja sama dengan Yayasan Dharma 
Wulan, Smile Train, dan Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrego. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memberikan lebih banyak senyuman di wajah masyarakat, khususnya di daerah Magelang dan sekitarnya. Bakti sosial ini ditujukan untuk masyarakat umum yang kurang mampu, tanpa dipungut biaya apapun.

5 Rekomendasi Makanan untuk Ibu Menyusui Agar ASI Lancar

CEO RSU Syubbanul Wathon dr. Ervina Leswandari di Magelang mengatakan,  dalam penyelenggaraan bakti sosial ini, Menurut dia, kegiatan dilakukan dengan tujuan memberikan lebih banyak senyuman di wajah masyarakat.

Ia menjelaskan kegiatan tersebut dimulai pada 4 Mei 2023 dengan tahap pemeriksaan pasien dan tindakan operasi dilakukan pada 5-6 Mei 2023.

Perwakilan dari Yayasan Dharma Wulan yang juga dokter spesialis bedah mulut RS Siloam Karawaci Dr.drg. Andi Setiawan Budihardja SpBM(K).,  menyatakan terima kasih bisa melayani dalam bakti sosial ini pun pihaknya telah melayani operasi bibir sumbing kurang lebih 10 tahun.

Ketua Yayasan Syubbanul Wathon KH. Achmad Izzudin mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih atas dukungan dari Yayasan Dharma Wulan dan Smile Train.

"Terima kasih Yayasan Dharma Wulan dan Smile Train yang telah mempercayakan kepada RSU Syubbanul Wathon. Tentu dengan adanya kegiatan ini RSU Syubbanul Wathon lebih memberikan kemanfaatan kepada masyarakat sekitar," ucapnya.

Ia berharap kegiatan bakti sosial semacam ini, khususnya operasi bibir sumbing bisa terus berlanjut, sehingga masyarakat bisa menerima manfaat kegiatan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya