Kebiasaan Sepele Bikin Pria Jadi Mandul, Salah Satunya Kantongi HP

Ilustrasi kelamin pria
Sumber :
  • pixabay

VIVA Lifestyle – Kemandulan pada pria kerap dipicu gangguan kesuburan yang dialami tanpa disadari akibat beberapa kebiasaan sepele. Banyak pria yang menganggap lumrah kebiasaan mengantongi ponsel hingga memangku laptop saat bekerja yang malah menurunkan kesuburan sehingga peluang kehamilan semakin rendah saat menikah.

2 Pria yang Buat Remaja Perempuan 16 Tahun Tewas di Hotel Jaksel Terancam 20 Tahun Bui

Dokter spesialis andrologi dan seksologi yang berpraktik di RS Pondok Indah–IVF Centre, Dr. dr. Silvia Werdhy Lestari, M.Biomed, Sp. And, menuturkan bahwa paparan gawai, baik itu dari ponsel atau laptop berisiko menjadi sumber radiasi bagi pria. Terpaparnya gawai tersebut karena kebiasaan yang tak disadari kerap membiarkannya dalam waktu lama 'bersentuhan' dengan organ intim.

"Faktor risiko dari gangguan kesuburan pria salah satunya radiasi. Bisa dari laptop yang dipangku dalam waktu lama atau mengantongi hp juga di celana. Karena organnya laki-laki di situ, beda dengan wanita yang (organ reproduksinya) di dalam," tuturnya dalam acara media bersama RSPI, di Jakarta, baru-baru ini.

Remaja Perempuan 16 Tahun Ditemukan Tewas Usai Ngamar Bareng 2 Pria di Hotel Jaksel

Ilustrasi alat kelamin pria.

Photo :
  • The Sun

Dokter menganjurkan agar laptop atau pun ponsel sebaiknya disimpan di tas agar tidak memaparkan radiasi langsung ke organ reproduksi pria. Paparan radiasi tersebut, kata dokter Silvia, nantinya akan berisiko pada penurunan jumlah atau kualitas sperma yang diproduksi oleh testis.

Viral Bule Kanada Ungkap Pengalaman Nikah dengan Wanita Indonesia: Mereka yang Terbaik

"Anjurannya ya tidak kena radiasi. Laptop taruh di meja saja," jelasnya.

Radiasi itu berisiko memaparkan suhu panas pada testis yang nantinya tidak akan optimal saat memproduksi sperma. Prinsip suhu panas ini sama halnya ketika olahraga yang berisiko pada gesekan di testis seperti sepeda. Bahaya sepeda, kata dokter Silvia, tidak saja pada gerakan olahraganya namun juga pakaian yang memakai celana terlalu ketat.

"Pertama, pakaian ketat saat sepeda. Kedua, tekanan di sepeda. Panas di luar ruangan dan testis saat bergesekan. Tergesek juga tiap kali dikayuh. Kalau jalannya rata, masih aman. Kalau tidak rata, itu gimana. (Olahraga) Triathlon juga ini membuat rendah jumlah sperma," tambahnya.

Dokter Silvia menganjurkan agar paparan radiasi bisa diminimalisir, terlebih saat sedang program kehamilan bersama pasangan. Serta, menghindari olahraga yang membuat testis 'stres' yang berdampak pada produksi sperma yang tidak maksimal nantinya.

"Olahraga untuk (cegah) infertil (mandu) itu tadi tiga ya, lari, berenang, dan jalan santai. Kalau tidak sedang program hamil, boleh apa aja selama tidak ada masalah di organ reproduksi. Kalau promil, testisnya ibarat luka (kalau olahraga sepeda), jadi harus optimal kondisinya," tambahnya.

Ilustrasi alat kelamin pria

Photo :
  • U-Report

Olahraga yang juga tidak dianjurkan saat sedang program hamil adalah angkat beban. Sebab, olahraga tersebut berisiko pada kondisi di mana terjadi 'varises' pada saluran sperma sehingga saat penetrasi sulit terjadi kehamilan.

"Nggak boleh angkat beban juga takut verikokel (varises di saluran sperma) atau hernia," jelasnya.

Tak hanya olahraga, terjadinya sumbatan di saluran sperma atau masalah di testis akibat riwayat penyakit di masa kecil pun memicu kualitas dan jumlah sperma menurun. Sumbatan di saluran sperma biasanya terjadi akibat virus TBC, riwayat hernia, atau kecelakaan.

"Pada masalah testis biasanya karena ukuran kecil atau hipogonal. Testis yang kecil membuat hormonnya rendah. Makanya saat anak kecil, harus diperhatikan testisnya agar saat sudah besar tidak terjadi apa-apa (mandul)," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya