IDAI dan PAPDI Rekomendasikan Vaksin Dengue, Seberapa Efektif Cegah Demam Berdarah?

Ilustrasi imunisasi.
Sumber :
  • Pixabay/dfuhlert

VIVA Lifestyle – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bersama dengan Persatuan Dokter Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) telah memasukkan vaksin dengue sebagai salah satu Rekomendasi Imunisasi Anak terbaru di tahun 2023. 

Bukan Hanya Menyenangkan, Ini 5 Manfaat untuk Anak Saat Main di Playground

"Vaksinasi merupakan suatu komponen pencegahan primer. Sebelum sakit kita cegah. IDAI dan PAPDI sudah memasukkan vaksin dengue sebagai vaksin rekomendasi. Vaksin ini sudah mendapat persetujuan penggunaan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Agustus 2022 lalu," kata Spesialis anak, Dr.dr. Anggraini Alam, Sp.A (K) dalam acara Takeda: Ringgo & Sabai Ajak Masyarakat Waspada Demam Berdarah Ayo #3MPlusVaksin di Raffles Hotel Jakarta Selatan, Rabu 31 Mei 2023. 

Lebih lanjut, diungkap oleh Anggraini, vaksin demam berdarah ini direkomendasikan untuk diberikan pada usia 6 hingga 45 tahun. Di mana pemberian vaksin ini sebanyak dua kali dengan interval tiga bulan. 

Tragedi DBD, Kisah Meninggalnya Seorang Anak di Lampung

Diungkap Anggraini bahwa tujuan dari pemberian vaksinasi dengue ini adalah untuk menekan terjadinya angka rawat inap di rumah sakit, hingga menekan terjadinya perburukan ketika terkena demam berdarah.

Ustaz Khalid Basalamah: Orangtua Gak Wajib Kasih Nafkah ke Anak Laki-laki Jika Sudah Baliqh

"Dari lima yang dirawat inap satu di antaranya bisa berat. Jadi berdasarkan penelitian, setelah 54 bulan setelah pemberian vaksin dengue dosis kedua penurunan tidak drastis. Jadi masih bagus di atas 85 persen, untuk tidak rawat rumah sakit dan 54 bulan setelah pemberian dosis kedua tidak ditemukan kematian akibat dengue," jelas dia.

"Kalau sudah divaksin kita berharap tidak terinfeksi. Nomor satu tidak rawat inap, dan tidak meninggal itu paling penting," sambungnya.

Sementara itu, Anggraini menjelaskan, vaksin ini sendiri masih bersifat berbayar dan belum masuk dalam program pemerintah.

"Ini masih private belum gratis," kata dia. 

Di sisi lain, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menjelaskan bahwa untuk memasukkan vaksin dengue ke dalam program vaksinasi perlu ada kajian yang dilakukan oleh ITAGI (Indonesia Technical Advisory Group of Immunization).

Ilustrasi imunisasi anak

Photo :
  • GlaxoSmithKline

"Dengue ini punya tipe 1,2,3,4 kalau hari ini kena dengue besok bisa kena tipe lainnya atau tipe yang sama. Makanya tantangan vaksin ini, untuk memasukkan program vaksin ini harus ada kajian dari ITAGI mulai dengan kajian dan area uji coba. Permenkes vaksin ini masih pilihan. Tapi kalau kita merasa kita punya risiko terkena bisa melakukan vaksinasi," jelasnya.

Sementara itu, Takeda Pharmaceutical Company, Ltd, telah mengumumkan bahwa vaksin dengue tetravalen (TAK-003) miliknya telah disetujui oleh BPOM. Dari data klinis menunjukkan, vaksin dengue tersebut memberikan perlindungan bagi anak-anak dan orang dewasa terhadap keempat serotipe dengue, mencegah penyakit serius dan rawat inap bagi mereka yang tinggal di Indonesia.

Sementara itu untuk range harga vaksin dengue HET sebesar Rp567.899 per dosis.

"Vaksin ini dua dosis, harga ini belum termasuk biaya lainnya seperti biaya admin vaksin, biaya dokter, jadi bisa berbeda tiap klinik harganya," kata General Manager Takeda, Andreas Gutknecht.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya