Bukan Batuk Pilek Biasa, Influenza Bisa Sebabkan Komplikasi Hingga Kematian

ilustrasi masker mencegah penularan influenza dan COVID-19
Sumber :
  • Pixabay

Jakarta – Masyarakat Indonesia kebanyakan menilai bahwa influenza sama seperti flu dan batuk biasa. Padahal, influenza adalah sebuah virus berat yang dapat mengakibatkan penyakit serius atau komplikasi kronis di dalam tubuh. Sehingga, perlu dilakukan penanganan yang benar. 

Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad

Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI, FINASIM dalam Konfrensi Pers Konsesus Pedoman Vaksinasi Influenza pada Pasien Diabetes, Kamis, 24 Agustus 2023 di Jakarta, mengatakan, influenza Influenza adalah infeksi saluran pernapasan dan terjadi sepanjang tahun di Indonesia. 

Setiap tahunnya, berbagai galur atau strain virus influenza bersirkulasi secara bersamaan. Influenza juga mudah menular sebab bisa menyebar melalui droplet dan aerosol, terlebih di tempat ramai. Sehingga, masyarakat diharuskan untuk lebih waspada.

5 Mitos Tentang Masturbasi, Benarkah Bisa Hilangkan Keperawanan?

ilustrasi masker mencegah penularan influenza dan COVID-19

Photo :
  • Pixabay

Perlu dipahami bahwa influenza bukan sekadar batuk pilek biasa. Sebaliknya, gejala influenza lebih berat yaitu demam yang mendadak, batuk (biasanya kering), pusing, nyeri otot dan sendi, lelah berat, nyeri tenggorokan dan pilek,” jelas Prof. Samsuridjal. 

Tragedi DBD, Kisah Meninggalnya Seorang Anak di Lampung

“Influenza juga menyebabkan komplikasi serius pada kelompok berisiko tinggi seperti wanita hamil, anak di bawah 59 bulan, lansia, orang dengan Diabetes melitus (DM). Selain memperburuk kondisi komorbid atau penyakit yang dialami, influenza pada kelompok berisiko tinggi dapat menyebabkan komplikasi hingga kematian,” lanjutnya. 

Selain angka kasus yang tinggi, penanganan influenza dapat menelan biaya yang signifikan. Pada 2011, Indonesia mengeluarkan biaya sebanyak 831 miliar rupiah untuk rawat jalan dan 540 miliar rupiah untuk rawat inap. 

Pandemi influenza di tahun 1918.

Photo :
  • reporter

Dengan demikian, total biaya yang berkaitan langsung dengan kesehatan mencapai 1,396 miliar rupiah. Jumlah ini belum termasuk biaya tidak langsung misalnya hilangnya produktivitas, transportasi, penanganan penyakit, dan kematian yang secara signifikan menambah biaya terkait influenza di Indonesia. 

Sementara itu, Dr. dr. Wismandari Wisnu, Sp.PD-KEMD, FINASIM, selaku Sekretaris Umum PP PERKENI, mengungkap alasan orang dengan diabetes lebih berisiko terkena infeksi, termasuk influenza. Hal ini karena mereka mengalami sistem kekebalan tubuh yang melemah.

Gula darah yang tinggi mempermudah pertumbuhan bakteri dan virus, sehingga meningkatkan risiko infeksi. Diabetes juga dapat merusak pembuluh darah. Sehingga masyarakat dianjurkan untuk melakukan vaksinasi influenza untuk mencegah hal tersebut lebih parah. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya