Jangan Lengah! Meski Fatalitas DBD Rendah, Menkes Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada
- ANTARA FOTO/Rahmad
JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk tidak panik terkait dengan kenaikan angka kasus demam berdarah. Sebab rumah sakit sudah siap untuk menangani kasus demam berdarah.
Menkes juga menyebut angka kematian (fatality rate) yang diakibatkan DBD cenderung rendah. Namun demikian menkes mengimbau agar keluarga pasien demam berdarah bisa segera membawa pasien demam berdarah untuk mendapat perawatan di rumah sakit.
“Dengue itu fatality ratenya yang meninggalnya itu rendah. Jadi kena, yang meninggalnya itu sangat rendah, karena semua RS sudah tahu tinggal diberi infus yang penting jangan terlambat,” ungkapnya.
Menkes, menyarankan jika masyarakat mulai merasakan demam tinggi, maka segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit. Sehingga penanganan demam berdarah dapat ditangani secara dini.
“Yang juga penting adalah pastikan kalau misalnya anaknya demam itu ada rapid testnya atau dibawa ke puskesmas atau rumah sakit,” ungkapnya.
Di sisi lain, Menkes juga mengungkap bahwa demam berdarah dapat dicegah. Dia menekankan ada beberapa langkah. Mulai dari tidak membiarkan genangan air. Selain itu pemerintah juga telah menyiapkan larvasida untuk menarik jentik-jentik nyamuk.
“Pertama, bak sampahnya supaya jangan ada genangan. Yang kedua kita sudah siapkan larvasida untuk mematikan jentik-jentik, kita siapkan insektisida kalau difogging,” sambungnya.
Menkes juga meminta semua orang termasuk orang tua untuk selalu memantau kondisi pasien demam berdarah. Jika memang pasien tersebut mengalami demam tinggi maka harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk penanganan lebuh lanjut.
“Yang juga penting adalah pastikan kalau misalnya anaknya demam itu ada rapid testnya atau dibawa ke puskesmas atau rumah sakit,” sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi kepada VIVA, Kamis petang 28 Maret 2024 mengungkap bahwa tercatat ada 390 kasus kematian dan 35.467 angka kesakitan akibat demam berdarah.
Berdasarkan sebaran data angka kasus demam berdarah, DKI Jakarta menjadi kota paling banyak kasus demam berdarah. Tercatat ada total 1.833 kasus demam berdarah. Dari 1.833 kasus itu, Jakarta Barat tercatat 704 kasus, Jakarta Selatan 572 kasus, dan Jakarta Timur 557 kasus.
Sementara itu kota Bandung tercatat ada 1741 kasus, kota Kendari tercatat ada 1195 kasus, Bandung Barat tercatat ada 1143 kasus, kota Bogor tercatat ada 939 kasus, Subang tercatat ada 909 kasus.
Bogor tercatat ada 904 kasus, Garut tercatat ada 660 kasus, Sumedang tercatat ada 652 kasus, Tangerang tercatat ada 640 kasus, Probolinggo tercatat ada 599 kasus, Kota Depok tercatat ada 530 kasus dan Konawe Selatan tercatat ada 481 kasus.