Melatih Anak Melindungi Diri dari Predator Seksual

Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id - Saat ini kasus kekerasan pada anak semakin meningkat, akibatnya Indonesia dinyatakan dalam kondisi darurat kekerasan anak. Bentuk kekerasan yang terjadi pun bermacam-macam, ada yang berbentuk penculikan di mal, pembunuhan, bahkan pemerkosaan, kadang membaca beritanya di media membuat hati miris.

Lalu, tindakan apa yang dapat kita lakukan sebagai orangtua untuk melindungi si kecil dari ancaman predator anak? Dikutip dari laman Rainn.org, ada lima tips yang bisa kita lakukan demi proteksi si kecil. 

Ajari anak tentang batasan menyentuh

Ini penting, ajari anak bahwa tak seorangpun berhak menyentuh mereka atau membuat mereka merasa tak nyaman, ini termasuk pelukan dari kakek-nenek, atau bahkan canda kelitikan dari ayah bundanya sendiri. Beri tahu, bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri.

Bocah Telantar di Trotoar, Diduga Korban Perkosaan

Kemudian yang tak kalah penting, adalah memberi tahu, bahwa mereka juga tak boleh menyentuh tubuh orang lain (kawannya), jika orang tersebut tak mengizinkannya.

Ajari anak tentang bagian tubuh mereka

Sejak usia dini, ajari anak nama-nama bagian tubuhnya sendiri. Mengajar anak nama bagian tubuh akan memermudah mereka bicara ke Anda, jika ada hal-hal tertentu yang tak beres dengan organ tersebut.

Penting pula memberitahu mereka, tentang apa itu `pelecehan seksual,` dan jangan lupa ajari ketika ada organ sensitif di tubuhnya disentuh paksa orang, hal apa yang harus ia lakukan. Tindak pengamanan yang dapat dilakukan adalah mengajarinya segera berteriak, membela diri, atau lari.

Hadirlah untuk mereka

Dekatkan diri Anda pada si kecil, ingat tugas orangtua bukan sekadar memberi makan dan menyekolahkan, keselamat si kecil juga bagian dari tanggungjawab Anda.

Jika kita dekat dengan anak, selalu hadir di momen-momen penting mereka, hal ini akan memudahkan anak datang mengadu (atau bertanya) ke kita, jika ada hal-hal mengganggunya. Termasuk jika ada orang melakukan pelecehan dan berbicara tak pantas yang membuat perasaannya tak nyaman.

Beri keyakinkan bahwa Anda bisa dipercaya

Banyak predator seksual melakukan ancaman atau justru bujukan manis, sesuatu yang membuat anak tidak mengadu ke orangtua ketika tindak asusila terjadi. Yakinkan pada anak, bahwa mereka akan baik-baik saja, jika mau bicara atau bercerita pada Anda, jika ada hal-hal yang ingin disampaikan.

Yang perlu diingat, ketika suatu saat nanti, mereka benar-benar datang ke Anda, penuhi janji itu, bahwa meraka tidak akan mendapat hukuman atau omelan. Ini penting untuk menjaga kepercayaan anak pada Anda di masa datang.

Beri mereka kesempatan mengajukan topik baru

Terkadang menanyakan secara langsung apa yang terjadi di sekolah hari ini, tidak akan memberi jawaban yang Anda inginkan. Pemecahannya beri kesempatan anak mengajukan topik sendiri, yang menurutnya penting untuk disampaikan. Jadi ada bagusnya ganti pertanyaaan Anda menjadi kalimat terbuka, `apakah ada hal lain yang ingin kamu bicarakan?`

Cara Bentengi Anak dari Konten Negatif Media Sosial
Guru Pencubit Anak Tentara Divonis 6 Bulan Percobaan

Guru Pencubit Anak Tentara Divonis 6 Bulan Percobaan

Dia tetap diwajibkan membayar denda Rp250 ribu.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2016