Deteksi Dini Gejala Autisme Anak Lewat Gadget

Anak-anak asyik bermain gadget.
Sumber :

VIVA.co.id – Hampir sebagian besar anak senang bermain game lewat gadget. Seperti mata pisau, bagi anak bermain game lewat gadget memiliki dampak baik namun di sisi lain ada dampak buruk yang mengancam. Selain itu, gadget juga dapat mendeteksi gejala autis pada anak.

Heboh Uang Jajan Anak Artis, Arie Untung dan Fenita Arie Terapkan Kesederhanaan

Sebuah penelitian menemukan bahwa gadget dapat mendeteksi gejala autis pada anak. Kondisi tersebut bisa terdeteksi lewat cara si anak menggerakkan jarinya. Anak yang berpotensi autis akan kesulitan menggerakkan jarinya saat menggunakan gadget.

Temuan ini diharapkan bisa dijadikan diagnosis awal agar anak segera mendapatkan perawatan yang tepat.

Mendidik Generasi Tangguh: Tips Dokter Aisah Dahlan Cegah Anak Terjerumus Liberalisme

"Ini merupakan penemuan yang potensial untuk identifikasi awal autisme karena tidak memerlukan serangkaian tes mahal dari ahli spesialis," kata Dr Jonathan Delafield-Butt dari University  of Strathclyde seperti dikutip The Sun.

Dr Jonathan melanjutkan, penilaian ini mampu menawarkan tes yang lebih murah, cepat, dan menyenangkan untuk mendeteksi autisme. Meski demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menegaskan hasil temuan ini dan menguji batasannya.

Bingung Pilih Sekolah untuk Anak? Ini 5 Tipsnya

Di tablet, anak-anak dengan autisme memainkan permainan yang dapat menilai gerakan tubuhnya. Dari uji coba ini terungkap bahwa mereka memerlukan usaha keras dan dengan distribusi yang berbeda dibandingkan anak-anak yang tumbuh secara umum.

Penelitian ini dilakukan sebagai kolaborasi antara University of Strathclyde dan sebuah perusahaan start-up Harimata. Mereka yakin kalau menggunakan permainan di tablet dapat memeriksa gerakan tangan pemainnya dengan cara yang lebih menyenangkan untuk mendiagnosis autisme.

"Permainan berbasis tablet nampaknya cara yang sempurna dan permainan ini terkoneksi dengan sensor yang dapat mendapatkan penilaian yang tepat dari dinamika permainan anak," ujar Anna Anzulewicz, Direktur Penelitian Harimata.

Anna menjelaskan, selama penelitian, para peneliti memeriksa data gerakan yang terkumpul dari 37 anak dengan autisme yang berusia antara 3-6 tahun. Dan kelompok lain berisi 45 anak tanpa autisme dengan usia antara 4-7 tahun.

Anak-anak tersebut diminta untuk memainkan permainan di tablet yang diletakkan di atas, jadi data gerakan yang dikumpulkan hanyalah gerakan dari dari masing-masing anak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya