- Pixabay/Ben_Kerckx
VIVA.co.id – Begadang menjadi hal yang wajar bagi para orangtua baru karena kebiasaan bayi yang cenderung terbangun di malam hari, dan tidur di saat siang hari.
Padahal, kebiasaan bayi tersebut bisa diubah. Caranya adalah melalui praktek menyusui, seperti dijelaskan oleh dr. Melanie Yudiana Iskandar, SpA.
"Susui bayi tiap dua jam, terutama siang hari. Bayi di-set dari sana aktif, malam siang tidur, kalau diteruskan seperti itu, satu mamanya capek, dua menyusui enggak efektif. Jadi kalau siang susuin tiap dua jam, kalau sering bangun kasih (susu), tapi kalau dia tidur terus, bangunin,” ujarnya dalam acara Philips Avent New Parents Class Program, di Rs. Bunda Menteng, Sabtu, 24 September 2016.
Melanie menambahkan bahwa kalau sudah di-set alarmnya, akan lebih mudah untuk sang ibu.
“Kalau malam mengikuti maunya bayi, di awal tetap dua jam sekali menyusu, tapi nanti makin lama makin pintar. Jadi awal saja effort-nya,” ucap Melanie.
Seperti orang dewasa pada umumnya, istirahat di malam hari juga penting bagi bayi. Karena pada bayi, hormon pertumbuhan aktif di malam hari. "Kalau bisa menyusui di siang hari, tiap dua jam dirutinkan, bayi jadi bisa istirahat (malam,” ucapnya menambahkan.
Selain praktek tentang membiasakan minum susu di siang hari, praktek lain dalam menyusui yang perlu diketahui adalah 20 hingga 30 menit disatu payudara. Sekali menyusui juga tidak harus dua payudara. Satu saja cukup.
Ia juga menjelaskan mengapa berat badan bayi turun setelah lahir dan hal ini tidak ada kaitannya dengan ASI
"Berat bayi lahir turun itu wajar, karena waktu di perut banyak mengandung air ketuban di badannya. Saat lahir, air mulai menguap, berat badan turun. Kita kasih tolerate tiga hingga delapan persen penurunan berat badan,” katanya.
