WHO Cabut Status Darurat Zika

Pengembangan Vaksin untuk Virus Zika
Sumber :
  • REUTERS/Mike Segar

VIVA.co.id – Setelah hampir satu tahun dunia kesehatan dibuat waspada dengan penyebaran virus zika, yang diduga menyebabkan bayi lahir dengan mikrosefalus, kini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengubah strategi dengan pendekatan jangka panjang terhadap virus ini.

Dilansir laman Time, agensi kesehatan PBB ini akhirnya mengangkat deklarasi darurat zika yang sudah berlangsung sembilan bulan ini.

Dalam pernyataannya, WHO menjelaskan, banyak aspek dari penyakit ini dan konsekuensinya masih belum dipahami, tapi ini bisa diatasi melalui penelitian yang berkelanjutan.

Dr Peter Salama, Direktur Eksekutif Program Kesehatan Darurat WHO, menegaskan ancaman zika belum berakhir dan kita tidak boleh meremehkan virus ini. Namun, virus ini tidak lagi memenuhi syarat untuk diberikan status 'darurat.

Sementara itu, Dr David Heymann, Ketua Komite Darurat Zika WHO, mengutip bahwa ini adalah ancaman yang signifikan dan abadi.

Hampir 30 negara melaporkan kecacatan pada kelahiran yang dikaitkan dengan zika. WHO mengatakan lebih dari 2.100 kasus malformasi sistem saraf terjadi di Brasil saja.

Diketahui bahwa zika merupakan virus yang disebarkan oleh nyamuk. Meski demikian, virus ini juga bisa menular lewat hubungan seks. Sebagian besar orang yang terinfeksi virus ini tidak jatuh sakit. Virus ini dapat menimbulkan sakit ringan, seperti demam, ruam, dan nyeri sendi.

Poster peringatan virus Zika di Bandara Soekarno-Hatta.

Bio Farma Bersiap Produksi Vaksin COVID-19 Berteknologi mRNA

(ase)

Logo WHO.

WHO Sarankan Ukraina Hancurkan Patogen di Lab untuk Cegah Penyebaran

WHO, menyarankan Ukraina untuk menghancurkan patogen di laboratorium kesehatan masyarakat negara Ukraina untuk mencegah setiap potensi "tumpahan".

img_title
VIVA.co.id
11 Maret 2022