PMS Parah Bisa Jadi Sinyal Penyakit Serius pada Wanita

Kasus kanker serviks masih menjadi penyebab kematian tertinggi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Premenstrual Syndrome, atau yang biasa disebut PMS adalah sebuah sindrom perubahan fisik dan emosional pada wanita yang masih menjalani siklus menstruasi. Sindrom ini biasanya muncul satu, atau dua minggu sebelum datang bulan.

10 Tips Redakan Nyeri Haid dengan Cara Alami

Satu gejala PMS bisa dialami 85 persen wanita, tetapi rasa tidak nyaman yang parah, atau mood berubah sebelum menstruasi bisa menjadi tanda ada sesuatu yang lebih serius.

Bahkan, beberapa wanita tidak menyadari, jika selama ini mereka menderita endometriosis, sindrom ovarium polikistik, premenstrual dysphoric disorder (PMDD), atau masalah kesehatan serius lainnya yang dianggap hanya PMS biasa.

Kenapa Vagina Wanita Bau Seperti Ikan Amis Busuk?

Jika menstruasi Anda mulai menghambat fungsi keseharian, jangan abaikan bahwa itu tanda sesuatu yang lebih serius. Dan, konsultasikanlah pada dokter, jika mengalami tanda berikut dilansir Glamour:

1. Bercak tepat sebelum menstruasi

Populasi Perempuan yang Alami Menopause Diperkirakan Meningkat

Menurut dokter OB/GYN Shahin Ghadir, MD, bercak pramenstruasi dapat menjadi tanda adanya endometriosis. Kondisi ini dapat menyebabkan jaringan yang membatasi uterus tumbuh melebihi bagian luar, sehingga memicu pertumbuhan kista yang menyakitkan dan melukai jaringan. Hal ini juga dapat menyebabkan kram pramenstruasi dan mual yang seringkali dianggap sebagai PMS. Tanda lain adanya endometriosis adalah menstruasi yang banyak dan sakit selama berhubungan seks.

2. Jerawat, atau pertumbuhan rambut yang tidak normal

Ketidakseimbangan hormon diasosiasikan dengan sindrom ovarium polikistik (PCOC) yang dikarakterisasikan dengan androgen yang berlebih. Hal ini dapat menimbulkan perubahan mood dan gejala PMS lainnya sebelum menstruasi. Tetapi, tidak seperti PMS pada umumnya, kondisi ini dapat menyebabkan pertumbuhan rambut pada wajah, atau tubuh, rambut rontok, dan jerawat.

3. Siklus menstruasi yang terus menerus memendek

Ghadir menjelaskan, gejala PMS yang dikombinasikan dengan siklus menstruasi yang semakin memaksa dapat menandakan perimenopause, sebuah transisi menuju menopause. Pada wanita di bawah usia 40 tahun, gejala ini dapat menjadi tanda adanya disfungsi ovarium prematur yang dapat menyebabkan menopause dini.

4. Masalah emosional yang mengganggu kehidupan

Menurut OB/GYN Sherry Ross, MD, jika perubahan mood Anda sudah mengganggu pekerjaan, atau hubungan Anda, ini bisa menjadi tanda PMDD. Kondisi ini meliputi masalah kesehatan mental yang terkait dengan PMS dalam bentuk yang lebih parah. Perubahan mood yang melemah juga bisa menjadi kecemasan, atau depresi.

Orang dengan kondisi mungkin akan mengalaminya selama satu bulan, tetapi gejala ini biasanya menjadi lebih intensif sebelum menstruasi. Jika PMS Anda melibatkan masalah emosi yang cukup parah hingga mengganggu tidur, waktu bangun, makan, atau pekerjaan Anda, ini bisa jadi adalah tanda depresi.

5. Kram yang sangat parah

Kram sebelum, atau selama menstruasi adalah normal. Tetapi, jika sudah mengganggu aktivitas dasar seperti berjalan menjadi sakit, atau membuat mual, muntah, atau mati rasa di kaki, ini bisa menjadi tanda endometriosis. Kondisi ini bisa saja diabaikan, jika Anda sudah biasa merasakan kram saat akan menstruasi. Tetapi, sangat penting untuk mendeteksinya lebih awal, karena hal ini bisa menyebabkan infertilitas, kista ovarium, dan sakit kronis.

6. PMS masih dirasakan, setelah masa pramenstruasi

Jika gejala PMS Anda berlansung lebih lama, bahkan, setelah menstruasi, atau mulai terasa lebih dari dua minggu sebelumnya, ini tidak lagi bisa diasosiasikan dengan menstruasi. Misalnya, jika rasa kembung terus terjadi sepanjang bulan, ini bisa jadi gejala intoleransi laktosa, sindrom iritasi usus, penyakit asam refluks, dan diet tidak seimbang. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya