Bahaya Mata Kering Akibat Menatap Layar Ponsel

Ilustrasi ponsel pintar.
Sumber :
  • Pixabay/kaboompics

VIVA.co.id – Pengaruh buruk menatap layar ponsel terlalu lama sudah tidak diragukan lagi. Namun sebuah penelitian terbaru menyebutkan bahwa ternyata dampak keruskan yang ditimbulkan justru lebih parah dari perkiraan sebelumnya.

Blue Light pada Gadget Bisa Merusak Kulit? Ini Cara Mencegahnya

Laporan penelitian yang dipublikasikan di BMC Opthalmology tersebut mengungkapkan bahwa anak-anak yang menghabiskan banyak waktu menatap layar ponsel akan mengalami banyak gejala penyakit mata kering.

Namun, saat anak-anak itu tidak bermain ponsel selama satu bulan penuh, gejala tersebut akan berkurang.

Bukan Cuma Kulit, Mata Juga Harus Dirawat saat Cuaca Panas Ekstrem, Begini Caranya

Penyakit mata kering merupakan kondisi yang muncul ketika mata tidak memproduksi cukup air mata. Kondisi ini menyebabkan mata merah, bengkak, dan iritasi.

Biasanya kondisi ini berhubungan dengan orangtua dan para spesialis meyakini kondisi ini tidak terdiagnosis pada anak-anak.

Cahaya dari Lampu Jalanan dan Ponsel Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes

Saat kita menatap layar ponsel, kita akan berkedip lebih sedikit yang artinya film air mata kita lebih cepat menguap dan risiko terkena mata kering pun meningkat.

Dilansir laman The Independent, penelitian BMC Opthalmology menilai 916 anak-anak Korea berusia 7-12 tahun. Anak-anak tersebut menjalani tes mata dan 6,6 persen di antaranya memenuhi kriteria penyakit mata kering.

Hasil penilaian itu juga menemukan bahwa 97 persen anak-anak menggunakan ponsel selama rata-rata 3,2 jam sehari. Sedangkan 55 persen anak yang tidak memiliki gejala hanya menghabiskan waktu 37 menit sehari.

Namun, tidak hanya mata kering saja dampak buruk yang diberikan oleh ponsel terhadap kesehatan mata. Tanya Goodin, pendiri spesialis digital detox Time to Log Off, mengatakan, kita telah lama mengetahui bahwa penggunaan layar ponsel dalam waktu lama mempengaruhi pandangan lewat berbagai gejala yang dikategorikan sebagai 'ketegangan mata digital'.

Sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa ketegangan mata digital, ketidaknyamanan fisik yang dirasakan setelah dua jam atau lebih menatap layar digital, di antara orang dewasa maupun anak-anak terus meningkat.

Namun, lebih dari 30 persen orangtua yang mengatakan kalau mereka khawatir pengaruh dari alat digital pada anak, justru membiarkan anak-anak mereka menghabiskan tiga jam lebih menatap layar dalam sehari.

"Jaga pengunaan layar setiap hari dalam batasan yang sehat, tidak ada ponsel satu jam sebelum tidur, dan tidak ada sesi bermain ponsel selama lebih dari dua jam," saran Goodin.

Selain itu, Goodin juga menambahkan bahwa hasil penelitian dan aturan dari penelitian ini juga berlaku bagi orang dewasa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya