Konsumsi Jenis Makanan yang Salah, Picu Diabetes

Ilustrasi pengecekan diabetes.
Sumber :
  • Pixabay/TesaPhotography

VIVA.co.id – Diabetes kini bukan lagi penyakit yang banyak diderita kaum lansia. Usia tidak lagi jadi patokan. Sebab, pola makan yang tidak tepat ternyata menjadi pemicu, kaum milenial mengidap diabetes.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

Diabetes tipe dua merupakan salah satu penyakit yang dipicu oleh pola dan jenis makanan yang salah. Dimulai dari porsi makan yang tidak seimbang. Terlebih, kaum milenial yang sibuk dengan segudang aktivitasnya di luar rumah.

"Setiap hari itu makan di mana-mana yang bukan rumah, komposisinya tidak jauh dari karbohidrat, garam, mecin gula, gorengan, santan, sehingga kalau misal di warteg ketemunya tidak jauh dari itu," ujar spesialis penyakit dalam,  dr. Tommy P. Sibuea, SpPD, dalam diskusi “Perkembangan Penyakit Sirosis Hepatitis di Indonesia”, di RS Tebet, Jakarta, Senin 3 April 2017.

Segar dan Wangi, Inilah Khasiat Daun Mint untuk Penderita Diabetes

Selain porsi makan, pilihan jenis asupan makanan juga berperan penting. Banyak kaum milenial yang melenceng dalam memilih makanan sehatnya.

"Porsi makannya belum seimbang. Ditambah, sering melenceng seperti malah kalau susu yang dominan kaya es krim dan cokelat. Atau misalnya daging dengan lauknya lengkap tapi sayuran hilang," jelasnya.

5 Penyakit yang Sering Mengintai Usai Lebaran, Jangan Terlena Makan Opor dan Kue Kering!

Untuk itu, Tommy menuturkan pergeseran pilihan jenis dan pola makan yang kurang tepat ini harus segera dihindari. Bahkan, ia memperbolehkan makan lebih dari tiga kali sehari, asal dengan porsi dan pilihan makan yang seimbang.

"Jadi yang terpenting jelas karbonya, sebaiknya yang lama diurai, contoh roti putih diganti roti gandum, nasi diganti dengan nasi merah. Kemudian lauknya, kalau biasanya makan jeroan, kita menggeser ke daging warna putih, seperti ikan. Idealnya setiap tiga sampai empat jam mengisi perut," jelasnya.

dr. Roy Panusuan Sibarani, Chief Officer dari Diabetes Initiative Indonesia

783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045

Federasi Diabetes Internasional memperkirakan bahwa 783 juta orang di seluruh dunia akan hidup dengan diabetes pada tahun 2045.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024