Kontrasepsi Pria Pertama Siap Diuji Coba Tahun Depan

Ilustrasi pria.
Sumber :
  • www.pixabay.com/PDPics

VIVA – Kontrasepsi berbentuk gel pertama, yang secara dramatis bisa mengurangi jumlah sperma pria, akan diujicobakan tahun depan.

Ternyata Setiap Malam Ratusan LGBT Datang ke Hutan Kota UKI, Sudah Berlangsung 10 Tahun

Dimulai di April, uji klinis ini akan berlangsung selama empat tahun dan akan menjadi upaya terbesar Amerika Serikat, untuk menguji bentuk pengendalian kelahiran hormonal untuk pria.

Saat ini, satu-satunya pilihan pria untuk mengendalikan kelahiran adalah kondom, atau vasketomi. Namun, upaya ini dihentikan karena dikhawatirkan bisa menyebabkan depresi dan keinginan bunuh diri.

Aurel Hermansyah Izin Pakai KB, Atta Halilintar Ragu: Boleh Gak di Agama Islam?

Namun, gel baru ini, yang diusapkan pada lengan atas pria dan bahu setiap hari dan meresap ke dalam aliran darah, bisa menjadi sebuah terobosan.

"Ini bukan upaya yang besar. Hanya diingat untuk menggunakannya setiap hari," kata Diana Blithe, direktur program untuk perkembangan kontrasepsi di National Institute of Child Health dan Human Development, bagian dari Institute of Health, seperti dilansir laman The Independent.

Selain Cegah Hamil, Dokter Sebut Alat Kontrasepsi Ini Kurangi Risiko Kanker Rahim 50 Persen

Gel ini bekerja dengan menggunakan dua hormon sintetis, testoteron, dan sebentuk progestin.

Progestin menghambat testis membuat testoteron yang cukup untuk memproduksi jumlah sperma yang normal, sedangkan testoteron sintetis menetralkan setiap ketidakseimbangan hormon yang disebabkan oleh progestin.

Sejauh ini, metode tersebut terbukti efektif dalam enam bulan studi awal dengan mengurangi jumlah sperma pada 89 persen pria, dan mengurangi hingga kurang dari satu juta sperma per milimeter, sebanding dengan tingkat kehamilan yang sangat rendah.

Sementara itu, terdapat kekosongan sama sekali produksi sperma pada 78 persen pria.

Lebih dari 400 pasangan akan berpartisipasi dalam studi ini, yang akan dilaksanakan di beberapa tempat di Amerika Serikat, Inggris, Italia, Swedia, Chili, dan Kenya.

Dalam uji coba itu para pria akan membawa pulang botol pompa dari gel tersebut dan mengusapkannya sekitar setengah sendok teh pada lengan atas dan bahu mereka setiap hari.

Kadar sperma mereka akan dimonitor selama sedikitnya empat bulan, sedangkan pasangan mereka menggunakan beberapa bentuk kontrasepsi wanita. Kemudian, saat para kadar sperma para pria cukup rendah untuk mencegah kehamilan secara efektif, dianggap kurang dari satu juta per milimeter, para wanita akan melepas pengendali kehamilan mereka.

Pasangan-pasangan itu kemudian akan menggunakan kontrasepsi gel sebagai satu-satunya bentuk pengendali kehamilan selama setahun.

"Saya sangat yakin, jika pria memakai gel itu setiap hari dan menggunakannya dengan benar, akan efektif," jelas Stephanie Page, Profesor medis di University of Washington dan kepala investigator uji klinis ini.

Meski metode baru ini menjanjikan, tetapi Blithe menambahkan, walaupun uji coba ini berhasil, kemungkinan besar butuh beberapa tahun lagi sebelum gel ini tersedia untuk masyarakat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya