Bangga Deh, Kopi Gayo Jadi Primadona di Amerika Serikat

Global Speciality Coffee Expo (GSCE) 2018 di Seattle, AS.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Forum kopi terbesar di dunia kembali menyapa pelaku industri kopi dunia yang berlangsung Minggu, 22 April 2018 di Seattle, Amerika Serikat. Acara yang bertajuk Global Specialty Coffee Expo (GSCE) menjadi incaran dari Pemerintah Aceh untuk ikut serta sebagai ajang mempromosikan Serambi Mekkah di tingkat global.

Kopi Indonesia Rambah Pasar Balkan Eropa

Aceh dengan segala potensi alamnya, mulai industri pariwisata, agroindustri (kopi), energi dan infrastruktur serta Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Sabang serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Lhokseumawe, ikut diperkenalkan kepada masyarakat dunia.

“Selain mempromosikan kopi Gayo yang sudah mendunia dengan segala cita rasa yang unik, juga memperkenalkan para investor berbagai peluang investasi di Aceh melalui forum yang dikemas khusus oleh KBRI di Washington DC Indonesia-USA Business Forum Aceh Investment Opportunities," kata Gubernur Aceh Irwandi Yusuf melalui pesan tertulis yang diterima VIVA, pada Minggu, 22 April 2018.

Ketika Kopi Nusantara Jadi Primadona di Istanbul

Menurut Irwandi, GSCE 2018 menjadi salah satu expo kopi internasional yang sangat strategis. Tidak hanya memperkenalkan kopi asal Aceh dengan dengan segala keunggulannya, di expo ini pula pengunjung dan peserta dapat  merasakan langsung kenikmatan kopi Arabika Gayo yang diracik khusus oleh barista di stan kopi Aceh-Indonesia.

"Pelaku industri kopi Aceh patut berbangga karena kopi asal Aceh dengan branding ‘Green Mountain Organic Kopi, Aceh-Sumatera’ sudah beredar luas di beberapa pusat perbelanjaan atau mal besar di Amerika,” sebutnya.

Kafe Khusus Aneka Kopi Indonesia Akhirnya Dibuka di Jerman

Hal ini, lanjut Irwandi, menjadi indikator bahwa kopi dari Aceh sudah dikenal dan disukai masyarakat global. Pelaku industri juga harus memaksimalkan produk kopi Gayo di pasar global dengan selalu menjaga kualitasnya.

Kopi gayo

Event Internasional

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh, Amiruddin, mengatakan bahwa kemudahan investasi yang juga industri Pariwisata juga tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

Dalam GSCE 2018, para tamu yang hadir tidak hanya melihat peluang investasi, tapi bisa memperoleh banyak informasi tentang perkembangan industri Pariwisata Aceh pasca Tsunami. Khususnya, ragam pesona alam dan budaya Aceh, serta atraksi wisata yang ada di daerah paling ujung Pulau sumatera ini.

Selepas kegiatan itu, pihaknya telah mempersiapkan berbagai event dan dikemas melalui Calendar of Event (CoE) Aceh 2018, di mana nantinya akan memudahkan bagi wisatawan mancanegara berkunjung ke Aceh, dan menarik minat calon wisman untuk melihat sejumlah event ertaraf internasional.

Event-event tersebut antara lain Aceh International Marathon, Sabang Marine Festival, Aceh Freediving, Aceh Rafting dan Surfing Championship, Gayo Alas Mountain International Festival dan lainnya yang digelar sepanjang tahun 2018.

"Keikutsertaan Aceh pada berbagai expo internasional adalah untuk menyampaikan pesan bahwa industri pariwisata Aceh semakin berkembang dan layak dikunjungi wisatawan dengan ragam pesona wisatanya,” ujar Irwandi. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya