Wow, Bir Hitam Ini Terbuat dari Bakteri Vagina Model Pakaian Dalam
- The Order of Yoni
VIVA – Selama ini beragam inovasi dari bir telat dibuat. Mulai dari bir yang dicampur dengan cokelat hingga bir yang dicampur dengan kopi. Tapi pernahkah mendengar bir yang dibuat dari asam laktat vagina?
Ya, sebuah bir baru-baru ini dibuat dari bakteri vagina super model pakaian dalam dari Ceko. Proyek yang dimulai pada tahun 2016 tersebut, kini akhirnya berhasil dipasarkan mulai 28 Juli di beberapa kota di Polandia. Merek bir itu ‘The Order of Yoni’, diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti vagina atau rahim. Nama ini sengaja dipilih untuk menimbulkan kesan eksentrik.
“Bayangkan wanita impian Anda, objek keinginan Anda. Pesonanya, sensualitasnya, gairahnya. Cobalah rasanya, rasakan aromanya, dengar suaranya. Bayangkan dia memijat Anda dengan penuh semangat dan berbisik ke telinga Anda semua yang Anda inginkan,”demikian seperti tertulis dalam web resminya.
Dalam deskripsi lainnya, bir ini mengajak peminumnya membayangkan pertemuan dengan wanita impian yang memeluk dan menciumnya. Dalam tiap botol juga ditampilkan gambar model tanpa pakaian dengan pesan, "Anda minum esensi dari Paulina".
Namun, mereka yang telah mencoba bir ini tidak menemukan sesuatu yang luar biasa terlepas dari strategi pasar yang diinduksi secara seksual untuk menarik pembeli. Grzegorz Majewski, salah satu yang pertama kali mencicipi bir itu berkata, "Anda dapat mencobanya sekali karena penasaran, tapi saya tidak berpikir bahwa itu akan menjadi 'tamu rutin' di atas meja pecinta bir," ujarnya dikutip dari Indian Express.
Bir ‘aneh’ ini telah dibuat dalam dua versi: Bottled Lust dan Bottled Passion, keduanya mengandung 8 persen alkohol.
Sementara itu, kebanyakan wanita menentang konsep bir vagina, yang menyebutnya menimbulkan rasa sakit dan misogini (kebencian atau diskriminasi terhadap perempuan). Sedangkan yang lain khawatir jika bir itu kurang aman untuk dikonsumsi.
Produsen bir menekankan bahwa model telah menjalani pemeriksaan ginekologi, kemudian bahan diperiksa ulang di laboratorium Poznan untuk memastikan bakteri asam laktat telah diisolasi.
