- VIVA/Sumiyati
VIVA – Daging sapi Australia telah merambah berbagai negara termasuk Indonesia. Salah satu alasannya, karena kualitas daging dari Negeri Kanguru ini sudah tidak diragukan lagi.
Daging sapi Australia sendiri dikenal dengan kualitasnya yang kaya akan berbagai kandungan nutrisi. Jenis daging satu ini, juga diklaim lebih aman dan lezat.
Nah, selain hal-hal di atas, berikut tiga alasan lain mengapa daging sapi Australia lebih direkomendasikan, yang dipaparkan oleh Business Development Manager Meat and Livestock Australia (MLA), Christian Haryanto.
1. Ideal home
Daging sapi Australia dikembangbiakkan di tempat yang ideal, yaitu Australia yang memiliki iklim, cuaca, dan kondisi yang sangat natural dengan banyaknya pakan rumput.
"Sehingga daging yang dihasilkan menjadi lebih tender, lebih lembut, dan terbebas dari zat adiktif dan hormon artifisial," ujarnya saat ditemui di acara bertajuk ‘The Great Steak Escape’ yang digelar Meat and Livestock Australia (MLA) di JW Marriott Hotel Jakarta baru-baru ini.
2. Peace of mind
Artinya, daging Australia diproduksi dengan sistem dan standar keamanan pangan yang ketat untuk memastikan kualitasnya. Di mana Australia telah menerapkan sejumlah program jaminan kualitas dan pelacakan.
"Misalnya, sistem Identifikasi Ternak Nasional (NLIS), yaitu sistem Australia untuk identifikasi dan pelacakan ternak yang mendukung keamanan hayati, keamanan pangan, integritas produk, dan akses pasar," ungkap dia.
3. Pure enjoyment
"Dari farm-to-plate, Australia sangat memerhatikan kualitas, keamanan dan integritas jika berbicara tentang produksi daging merah," kata dia.
Hal ini bermakna hasil kerja keras para peternak Australia bisa dinikmati oleh semua konsumen, baik itu penduduk Indonesia maupun negara lainnya.
"Apalagi daging Australia telah disertifikasi halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), sehingga halal untuk dikonsumsi masyarakat, khususnya umat Muslim karena disembelih sesuai syariah Islam," pungkas Christian Haryanto.
Daftar Harga Pangan 30 April 2024: Cabai Merah, Daging Sapi hingga Gula Naik Lagi
Harga komoditas pangan beberapa di antaranya masih mengalami kenaikan. Komoditas yang naik seperti cabai merah keriting, daging sapi, telur ayam, hingga gula konsumsi.
