Kandungan Arsenik dalam Nasi Bisa Picu Kanker

Ilustrasi beras
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Jokowi Setujui Bulog Jadi Penyangga Stok Jagung dan Kedelai
- Orang yang mengonsumsi nasi sehari-hari berisiko terekspos arsenik dalam tingkat yang dikategorikan berbahaya. Paparan arsenik dalam tingkat ini dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker paru-paru dan kanker kandung kemih, menurut studi yang dilakukan para peneliti di Universitas Queen di Belfast.

Kapolda dan Mentan Tinjau Hasil Tangkapan Beras Ilegal
Dilansir dari Food World News, peneliti juga menemukan bahwa memasak nasi dalam coffee percolator atau cerek penapis kopi, bukan dengan menggunakan panci, berhasil membuang racun arsenik hingga 85 persen.

Program Sejuta Rumah Tak Capai Target, Pemerintah Dikritik
"Ini merupakan terobosan yang sangat signifikan karena ini menawarkan solusi cepat untuk mengurangi arsen anorganik dalam makanan," kata Andy Meharg, profesor Tanaman dan Ilmu Tanah di Universitas Queen di Institut Keamanan Pangan Dunia Belfast.

"Kami menemukan bahwa dengan menggunakan teknologi percolating atau resapan, di mana air rebusan terus melewati beras dalam aliran konstan, kita bisa memaksimalkan penghapusan arsenik," kata dia.

Beras adalah satu-satunya tanaman yang tumbuh di bawah sawah yang dibanjiri air. Air yang mengairi sawah melepaskan arsenik anorganik, biasanya terkunci di dalam mineral pada tanah yang kemudian diserap oleh tanaman.

Paparan arsenik yang tinggi telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan.

Ada banyak solusi praktis dalam menghilangkan arsenik anorganik dari beras, mulai dari melakukan manajemen pertanian dan seleksi kultivar dan perkembangbiakan.

Mengubah pola diet dan mengurangi konsumsi nasi juga bisa menjadi pilihan. Selain itu terdapat pula berbagai alternatif bahan pangan bebas gluten untuk menggantikan beras.

Hasil studi tersebut telah diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya