Teh Tertua di Dunia Ditemukan di Makam Kaisar China

Sumber :
  • VIVA.co.id/Tasya Paramitha

VIVA.co.id - Belum lama ini, para arkeolog menemukan tanaman berusia 2.100 tahun di kuburan Cina kuno yang mereka percaya adalah tanaman teh. Sebuah analisis baru pun telah mengkonfirmasi hal tersebut, menjadikan tanaman tersebut sebagai bukti teh tertua di dunia.

Salah Kaprah Tentang Penyajian Teh
 
Ini juga menjadi bukti betapa pentingnya teh dalam budaya China. Salah satu sampel teh tertua tadi bahkan ditemukan di makam Kaisar Jing Liu Qi, yang meninggal dunia pada 141 SM (Sebelum Masehi). Demikian dilansir dari Food Beast.
Kolaborasi Unik Kopi Pahit Dengan Red Velvet
 
Itu tidak mengherankan, karena salah satu makam, yakni makam Han Yangling Mausoleum di Xi'an, China barat, dibangun untuk Kaisar Jing Liu Qi.
Begini Cara Masyarakat Inggris Membuat Teh
 
Makam lain yang sedikit lebih muda, Gurgaon Cemetery, diperkirakan dibangun pada 200 Masehi, di distrik Ngari, Tibet barat.
 
Di kedua makam tersebut, arkeolog menemukan sisa-sisa millet (sejenis gandum), beras dan sayuran sejenis bayam. Mereka juga menemukan tunas daun kecil yang mirip dengan tanaman teh berkualitas terbaik.
 
Para arkeolog juga menegaskan bahwa teh tidak tumbuh di daerah makam. Bukti-bukti tadi menunjukkan, bahwa teh sangat dihargai oleh masyarakat China pada zaman dahulu, karena teh bahkan dikubur bersama mayat orang-orang penting di Negeri Tirai Bambu.
 
Dari bukti yang ditemukan itu juga diketahui bahwa teh diimpor ke Xi'an setidaknya pada tahun 141 SM, dan ke barat Tibet pada abad kedua.
 
Meski begitu, tidak diketahui apakah pada saat itu teh telah digunakan sebagai minuman. Namun, James Benn, profesor agama Buddha dan agama Asia Timur di McMaster University di Kanada, sekaligus penulis buku berjudul Tea in China: A Religious and Cultural History menyatakan, bahwa pada zaman dahulu, teh di China dikonsumsi dalam beberapa bentuk dan kemungkinan dikonsumsi untuk tujuan pengobatan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya