Cara Temukan Potensi Tersembunyi Anak

Ilustrasi kakak adik.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Dari penelitian berjudul "Understanding Indonesian Kids," terungkap fakta bahwa anak-anak cenderung dibesarkan dengan keterbatasan sosial, seperti tekanan sosial, keterbatasan bermain di luar, dan semata-mata fokus pada pencapaian akademis saja.

5 Skill yang Harus Dimiliki agar Mudah Diterima Kerja

Penelitian yang dilakukan Anchor Boneeto tentang sikap, perilaku, aspirasi dan figur panutan pada anak sekolah dasar usia tujuh hingga 12 tahun tersebut seolah membuka tabir yang selama ini menutup mata orang tua di Indonesia.

Memang benar ada beberapa orangtua yang telah dengan baik memberi kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya. Namun, tidak sedikit juga orang tua yang masih memaksakan kehendaknya, impiannya pada anak-anak mereka.

10 Kemampuan yang Harus Dimiliki untuk Sukses

Sikap apa saja yang perlu dimiliki orangtua agar bisa mencetak generasi bangsa yang tidak hanya berprestasi, namun juga tahu apa yang menjadi keinginannya.

Dr. Lucia RM Royanto MSi,MSpED, Psikolog pendidikan, dalam acara peluncuran kampanye Tumbuh Aktif, Temukan Hebatmu Anchor Boneeto, di Jakarta Selatan, 13 April 2016, mengatakan ada beberapa hal yang perlu diketahui orang tua, dalam kaitannya mendukung dan mengenali potensi anak

Tujuh Langkah Membimbing Anak Menjadi Pemimpin

"Orangtua sebaiknya dorong anak untuk bergerak, perkuat kemampuan berpikirnya, dan bekali dengan kepercayaan diri," kata Lusi. "Orangtua sebaiknya mengenali bakat minat anak, jangan memaksakan keinginan," tambah Lusi.

"Kecenderungan minat anak antara lain ada verbal linguistik, logika matematik, visual spasial, ketubuhan dan kinestetik, interpersonal, intrapersonal, musikal, naturalistik, dan spiritual."

Hubungan interpersonal misalnya, orangtua harus peka apakah anak cenderung gampang bicara saat dekat dengan orang baru. "Kalau seperti ini, ajak anak untuk belajar mengemukakan pendapat, berorganisasi, berdebat."

Lain kalau anak justru pendiam, tidak suka berhubungan dengan orang lain atau intrapersonal, "anak seperti ini lebih reflektif, melihat ke dalam dirinya sendiri, jadi orang tua dorong anak untuk menulis jurnal ataupun diary."

Sedangkan untuk kemampuan naturalistik, orangtua jangan heran kalau anak mendadak ingin pelihara hewan yang berubah-ubah, misal hari ini ingin pelihara kura-kura, besok ingin kucing. Anak ini akan senang memelihara binatang, dan mengoleksi benda-benda alam.

Untuk anak dengan bakat verbal linguistik, ajak mereka untuk mengarang puisi, cerpen, story telling, menulis laporan perjalanan. Sedangkan anak dengan logika matematika, latih mereka dengan membuat program komputer, memikirkan sebab akibat dari suatu kejadian, melatih berhitung. Anak visual spasial, ajak mereka melakukan fotografi, melukis, desain grafis. 

"Gali kemampuan anak dari hobinya, baru dari cara lain. Karena itu, penting untuk mendorong anak bergerak ke tempat terbuka, mereka bisa melompat, lari, berguling, sehingga bisa mengembangkan kemampuan kinestetik, juga perkuat kemampuan berpikir, dengan begitu anak akan lebih bahagia dan meningkatkan kepercayaan diri mereka," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya