Jadi Konsumen Cerdas, Cermati 5 Hal Ini Sebelum Beli Produk

Ilustrasi belanja.
Sumber :
  • REUTERS/Lucy Nicholson

VIVA.co.id – Bukan zamannya lagi menjadi konsumen pasif, yang hanya bisa mengikuti arus, tren dan tergiur harga murah. Mulailah untuk menjadi konsumen cerdas, bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga untuk anak cucu.

Konsumen Cerdas Jadi Power Pulihkan Ekonomi Bangsa

Pernahkah berpikir, bumi tempat berpijak tidak hanya akan ditinggali saat ini, namun akan diwariskan kepada anak cucu kelak. Apa jadinya kalau semua kekayaan, sumber daya alam dihabiskan saat ini, apa yang tersisa untuk keturunan kita?

"Melalui program hashtag beli yang baik (#beliyangbaik), konsumen bisa berkontribusi melalui berbagai hal untuk melestarikan lingkungan. Bisa dari menulis tips, membubuhkan #beliyangbaik di akun Unilever di Facebook hingga memperhatikan lima hal sebelum membeli sebuah produk," kata Maria Dewantini, Head of Corporate Communications PT Unilever Tbk, Kamis, 21 April 2016.

Mengejutkan, COVID-19 Buat Konsumen Tak Tertarik Tawaran Diskon

Maria menambahkan, lima hal yang patut diketahui setiap orang, sebelum memutuskan membeli sebuah produk, yakni fungsional, bahan baku, proses pembuatan, kontribusi terhadap lingkungan dan masyarakat, juga kemungkinan daur ulang kemasannya.

1. Fungsional

Kesadaran Konsumen RI Membela Haknya Perlu Ditingkatkan

"Apakah fungsi produk sesuai yang diinginkan? Bila produk kecil-kecil, namun digunakan semua orang di rumah, sebaiknya pilih kemasan family pack, karena lebih ekonomis, dan tidak banyak mencemari lingkungan dengan sampah," kata Maria.

2. Asal bahan baku

Luangkan sedikit waktu untuk berpikir sebelum membeli, dari mana bahan bakunya, apakah membahayakan lingkungan.

3. Proses pembuatan produk

Mulai dari awal pembuatan hingga produk tersaji di depan mata konsumen, dan perhatikan produk dengan logo tertentu yang menyatakan bahwa produk itu baik.

4. Kontribusi terhadap lingkungan dan masyarakat

Lebih kristis mengenai kontribusi produk itu dibuat. Apakah produk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat?

5. Apakah kemasan bisa di daur ulang

Apa yang akan kita lakukan setelah isi kemasan habis? Kalau tidak bisa jadi produk lain, setidaknya pilah-pilah makanan organik dan nonorganik.

"Jika belanja, ingat hashtag #beli yang baik, ambil sedikit waktu di toko, produk mana yang lebih ramah lingkungan, baik dari produksi hingga setelah digunakan," saran Nyoman Iswarayoga , Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF Indonesia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya