Bahaya Cacingan, Hambat Perkembangan Si Kecil

Ilustrasi popok bayi
Sumber :
  • pixabay/Ajale

VIVA – Data WHO tahun 2015 menunjukkan bahwa lebih dari 270 juta anak pra-sekolah dan 600 juta anak usia sekolah tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang buruk. Kondisi tersebut memicu cacing dapat berkembang biak dengan cepat.

Bahaya Fatherless Bagi Anak, Rentan Terjebak Toxic Relationship

Infeksi cacingan dapat memengaruhi asupan (intake), pencernaan (digestive), penyerapan (absorbsi), dan metabolisme makanan. Secara kumulatif terlebih apabila terjadi dalam jangka waktu yang relatif lama, cacingan dapat menimbulkan kerugian terhadap kebutuhan zat gizi karena kurangnya kalori dan protein, serta kehilangan darah.

"Infeksi cacingan merupakan salah satu dari masalah kesehatan utama di Indonesia. Hal ini terjadi karena rendahnya kesadaran masyarakat akan penyakit ini dan gejala yang tidak terdeteksi bahkan cenderung terabaikan," ujar Brand Manager Combantrin, Rays Mitchelle, kepada VIVA di Jakarta.

Banyak Anak Konsumsi Makanan Kurang Bergizi, Ahli Sarankan Ibu Masak Sesuai Selera Buah Hati

anak buang air besar

Selain dapat menghambat perkembangan fisik, kecerdasan dan produktifitas kerja, cacingan juga dapat menurunkan ketahanan tubuh penderitanya sehingga mudah terkena penyakit lainnya. Hasil survei Bank Dunia pada tahun 2016 bahkan menunjukkan bahwa Indonesia mengalami kerugian ekonomi sebesar Rp30-33 miliar per tahun akibat penyakit cacing.

Pengusaha dan Akademisi Berkolaborasi Turunkan Stunting Lewat Program GAS-KIPAS

"Dalam beberapa kasus, banyak orangtua berpikir bahwa infeksi cacingan disebabkan oleh tempat yang tidak higienis, sehingga mereka membatasi ruang bermain anak-anaknya. Melalui gerakan #JamMainKita, kami ingin membangkitkan permainan tradisional Indonesia yang banyak melibatkan aktivitas fisik," lanjut Mitchelle.

Dipaparkannya, Orangtua bisa memberi keleluasaan pada ruang bermain anak dan berinteraksi sosial agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal sekaligus memberikan perlindungan bagi kesehatan mereka dari infeksi cacing. Apalagi, dengan bebas bermain di lapangan terbuka, membuat psikomotorik anak lebih cepat berkembang dengan baik.

"Karena kita sering lupa pada pemainan tradisional. Padahal Manfaatnya mampu mengembangkan psikomotorik pada anak seperti memicu perkembangan jiwanya lebih sehat, psikososialnya untuk berteman lebih baik, menghargai perbedaan, moralnya lebih jujur, serta kreativitas lebih berkembang," papar Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi, di tempat yang sama.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya