VIVA – Setiap orang pasti punya mimpi mencapai kemapanan finansial, tapi sayangnya masih banyak masyarakat yang belum memiliki pemahaman pengelolaan keuangan, khususnya proteksi dan investasi. Hal ini pun, membuat sebagian besar masyarakat memilih untuk menunda melakukan perencanaan keuangan untuk kenyamanan masa depan.
Ia membandingkan generasi saat ini dengan generasi sebelumnya, keluarga muda saat ini cenderung senang menabung untuk tujuan jangka pendek dan enggan untuk berinvestasi jangka panjang. Padahal, dengan memahami dan mulai melakukan pengelolaan keuangan yang tepat, generasi ini tetap dapat menikmati gaya hidup masa kini tanpa mengabaikan kenyamanan hidup di masa datang.
Masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan keuangan, ternyata ada sejumlah faktor yang memengaruhinya. Salah satunya, seperti dijelaskan Prof. Dr. Paulus Wirutomo, M. Sc, Sosiolog, sekaligus guru besar Sosiologi Universitas Indonesia, adalah nilai yang dianut oleh individu.
“Nilai atau values yang dianut individu, memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan seseorang, termasuk dalam melakukan perencanaan keuangan," ujar Paulus, saat ditemui VIVA di sebuah acara di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sistem nilai yang dianut individu ini, lanjut Paulus, akan menentukan sikap dan perilakunya terhadap sesuatu, tak terkecuali dalam perencanaan finansial. Pengaruh budaya, agama, dan lingkungan menjadi faktor dalam terbentuknya sistem nilai dalam diri seseorang.
Generasi Muda Harus Cerdas Finansial Dalam Menabung dan Kelola Keuangan
Sebagai generasi penerus bangsa dengan akses yang luas terhadap produk dan layanan keuangan, anak muda seharusnya bisa lebih bijak merencanakan serta mengelola keuangan.
