Bahaya Minuman Berenergi, Picu Gagal Ginjal Anak

Ilustrasi minuman energi.
Sumber :

VIVA – Ragam minuman kemasan banyak disuguhkan dan mudah dijangkau oleh anak-anak. Tetapi, tak banyak orangtua yang memahami bahaya konsumsi minuman kemasan tersebut, khususnya minuman yang berenergi yang berbahaya bagi ginjal anak.

Bukan Hanya Menyenangkan, Ini 5 Manfaat untuk Anak Saat Main di Playground

Ginjal adalah salah satu organ penting dalam tubuh manusia, selain jantung, otak dan hati. Bahaya minuman berenergi diketahui dapat berakibat buruk pada kesehatan anak, terutama pada organ ginjal anak. Penurunan fungsi kerja ginjal dapat terjadi akibat konsumsi minuman berenergi tersebut.

"Minuman yang langsung berbahaya ke ginjal yaitu dengan kandungan asam amino atau protein. Biasanya minuman ini khusus untuk membangun otot," ujar UKK Nefrologi IDAI, dr Eka Laksmi Hidayat SpA(K), dalam temu media di Gedung Kemenkes RI, Selasa 13 November 2018.

Tragedi DBD, Kisah Meninggalnya Seorang Anak di Lampung

Dokter Eka menambahkan, fungsi ginjal dalam tubuh manusia dapat mengalami gangguan yang menyebabkannya tidak berjalan dengan normal. Fungsi ginjal sangat vital yaitu meliputi detoksifikasi darah, membantu tubuh untuk menyaring limbah dan membuangnya melalui urin, menjaga keseimbangan garam dan mineral dalam darah serta mengatur tekanan darah dan memproduksi sel darah merah.

Ilustrasi minuman ringan atau minuman bersoda.

Ustaz Khalid Basalamah: Orangtua Gak Wajib Kasih Nafkah ke Anak Laki-laki Jika Sudah Baliqh

"Ginjal kan bekerja untuk memetabolisme protein. Kalau beban protein dalam tubuh terlalu besar akibat minuman tersebut, bisa membahayakan kerja ginjalnya," jelas dia.

Gangguan ginjal sangat berbahaya karena berkaitan erat dengan kinerja organ-organ vital lainnya. Gangguan fungsi ginjal mencakup dua hal yaitu akut dan kronis. Keduanya memiliki dampak yang buruk pada anak, namun gangguan ginjal kronis memiliki peluang kesembuhan yang lebih rendah.

"Minuman dengan kandungan protein memiliki bahaya secara langsung pada ginjal. Jika dikonsumsi rutin, berisiko memicu gangguan pada ginjal," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya