Pentingnya Imunisasi, Cegah Bahaya Stunting Si Kecil

Ilustrasi imunisasi anak
Sumber :
  • GlaxoSmithKline

VIVA – Stunting masih menjadi salah satu beban kesehatan yang dialami oleh anak-anak di Indonesia. Pencegahannya pun bisa dengan berbagai faktor seperti nutrisi tepat hingga imunisasi lengkap. Hal itu dipaparkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang menegaskan peran imunisasi lengkap dalam menjaga kesehatan anak serta wabah penyakit di kemudian hari. Tak hanya itu, imunisasi juga berperan dalam mencegah stunting pada bayi.

Kemenag Bekali Pelatihan Guru dan Pengawasan RA untuk Cegah Stunting Melalui PAUD HI

"Imunisasi sangat penting sekali untuk menjaga kesehatan dan mencegah stunting," ujar Satgas Imunisasi IDAI dr. Mei Neni Sitaresmi Ph.D, Sp.A (K), dalam acara virtual, Senin 18 April 2022.

Dengan imunisasi, dokter Mei Nani menyampaikan bahwa berbagai penyakit pemicu kematian bayi dan balita dapat dicegah. Deret penyakit pemicu kematian anak sendiri antara lain diare, campak, infeksi otak, serta radang paru.

Jokowi: Indonesia Succeeded in Reducing Stunting Rate

Anak sekolah dasar diimunisasi

Photo :
  • Antara/ Ari Bowo Sucipto

Sejatinya, penyakit tersebut sudah memiliki vaksin sebagai upaya pencegahan. Seperti vaksin Pentabio, MR, dan PCV mampu mencegah penyakit radang paru. Untuk diare pun bisa dicegah melalui vaksin rotavirus. Sementara penyakit campak, dapat dengan mudah dicegah dengan memakai vaksin MR. Serta, penyakit infeksi otak dicegah dengan vaksin HIB, PCV, MR, dan JE.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

"Dari 1 juta anak dari 62 negara ternyata anak yang mendapat imunisasi lengkap mempunyai risiko meninggal sekitar 0,73, jadi risiko meninggalnya lebih kecil dibanding mereka yang tidak divaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap," lanjutnya lagi.

Untuk itu, imunisasi tersebut mampu mencegah kematian anak agar terhindar maupun meminimalisir gejala berat. Fakta lain yang jarang juga diketahui para orangtua adalah imunisasi mampu mencegah stunting pada anak.

Hal itu terbukti dalam sebuah penelitian terhadap 286.500 anak usia 13-59 bulan di sejumlah desa di Indonesia. Hasilnya, terbukti bahwa mereka yang tak diimunisasi memiliki prevalensi stunting lebih tinggi dibanding anak yang imunisasi lengkap.

Maka dari itu, peran vaksin sendiri sudah terbukti baik dalam menjaga kesejahteraan anak di Indonesia. Ada pun dalam proses pembuatannya, masyarakat tak perlu ragu lantaran vaksin sudah melalui serangkaian uji sehingga aman digunakan.

"Ternyata kejadian stunting pada yang tidak diimunisasi dua kali lipat dibandingkan dengan yang diimunisasi lengkap. Kalau yang imunisasi lengkap sekitar 10 persen, yang tidak diimunisasi 21,1 persen. Ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara imunisasi dan stunting," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya