Perhatikan 8 Makanan Pencetus Alergi Kulit pada Si Kecil

Ilustrasi alergi
Sumber :

VIVA – Dermatitis atopik merupakan penyakit radang kulit yang tidak menular dan bisa kambuh secara berkala, tapi juga bisa mencapai titik kronis. Umumnya, episode pertama terjadi sebelum si kecil berusia satu tahun, yang selanjutnya bisa hilang dan timbul kembali.

Alergi Pakaian? Kenali Dulu Penyebabnya

Penyebab dermatitis atopik masih belum dapat seluruhnya dikenali dengan pasti, namun 50 persen penyebabnya berasal dari faktor eksternal. Seperti kondisi lingkungan sekitar yang terlalu kering, bahan pencetus iritasi kulit seperti sabun atau deterjen tertentu, debu, rumput serta serbuk dari tumbuhan berbunga (pollen). Sementara 50 persen penyebab lainnya dicetuskan oleh makanan.

Ada delapan makanan utama yang dianggap bisa mencetus alergi atau yang umumnya dikenal sebagai The Big 8, yaitu, susu, telur, ikan, jenis makanan laut tertentu seperti udang, gandum, kacang tanah, kacang kedelai, serta kacang-kacangan seperti, walnut, almond, hazelnut, cashew dan pistachio. 

Tak Sekadar Lalapan, Leunca Mujarab Obati Alergi Kulit

Susu atau alergen protein susu sapi, menjadi salah satu pencetus paling umum di dunia, dengan angka kejadian yang mencapai dua hingga 7.5 persen. Dan, sekitar 0.5 persen terjadi pada si kecil yang masih mendapatkan ASI eksklusif.

Ilustrasi anak minum susu

Waspada Lima Gejala Umum Alergi

"Salah satu pencegahan alergi terhadap makanan bisa dilakukan dengan memperkenalkan berbagai jenis makanan sedini mungkin, memberikan ASI secara eksklusif, atau jika bunda tidak dapat memberikan ASI, anak dapat diberikan susu yang telah diformulasikan secara khusus seperti susu dengan protein terhidrolisat parsial,” jelas Prof. Dr. dr. Zakiudin Munasir,Sp.A(K), Guru Besar Bagian Anak Alergi dan Immunologi dari RSCM/FKUI dikutip dari rilis Morinaga National Parenting Seminar, Selasa 29 Mei 2018.

Walaupun Dermatitis Atopik ini tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah, antara lain dengan mengindentifikasi pemicu dan menghindarinya. Serta, menerapkan perawatan untuk menjaga kelembapan kulit dengan produk hipoalergenik yang tidak mengandung parfum. 

Susu kedelai.

Solusi nutrisi untuk mencegah alergi dan mengatasi alergi susu sapi dengan konsumsi susu soya. Dewi Angraeni, Senior Brand Manager Kalbe Nutritionals, mengatakan, menurut hasil survei terhadap ibu-ibu di Indonesia dengan anak usia antara 1-3 tahun yang alergi susu sapi, sembilan dari 10 ibu merasa puas dan merekomendasikan Chil Kid Soya sebagai solusi terbaik alergi. 

"Artinya, Chil Kid Soya sesuai untuk konsumsi Si Kecil yang alergi dan memiliki nutrisi yang diperkaya, setara dengan kebaikan susu sapi untuk tumbuh kembang Si Kecil,” jelasnya.  
 

Tasya Kamila, suami dan bayinya

Baru Lahir Putra Tasya Kamila Alergi, Ini Penyebabnya

Putra Tasya Kamila lahir pada 13 Mei 2019 lalu.

img_title
VIVA.co.id
20 Mei 2019