Logo timesindonesia

Festival Banyuwangi Kuliner 2019, Angkat Kuliner Legendaris Suku Osing

Bupati Abdullah Azwar Anas Buka Banyuwangi Kuliner dengan tema Pecel Rawon di Area Taman Blambangan. (FOTO: Istimewa)
Bupati Abdullah Azwar Anas Buka Banyuwangi Kuliner dengan tema Pecel Rawon di Area Taman Blambangan. (FOTO: Istimewa)
Sumber :
  • timesindonesia

Festival Banyuwangi Kuliner tahun ini memasuki tahun kelima pelaksanaan. Sebelumnya, beragam makanan khas Banyuwangi telah diangkat dan dipromosikan seperti nasi tempong, rujak soto, pecel pithik, dan ayam kesrut. Hasilnya, saat ini di Banyuwangi makin banyak rakyat yang membuka usaha kuliner makanan khas lokal dan menjadi jujugan wisatawan.

Pesta kuliner tersebut juga diwarnai demo masak Pecel rawon dari chef Vania Wibisono. Ditemani istri Bupati Banyuwangi, Dani Azwar Anas, Vania berbagi ilmu memasak Pecel Rawon yang sehat. Dia mengaku sangat mengapresiasi kekayaan kuliner lokal Banyuwangi yang kebanyakan merupakan masakan yang menggabungkan dua makanan.

“Sekarang ini, makanan fusion kan lagi hits dimana-mana, dan ternyata kuliner Banyuwangi sudah lebih dulu ada. Ini sangat pas untuk dipromosikan untuk mendukung pariwisata Banyuwangi yang tengah berkembang. Pastinya, pecinta makanan fusion akan tertarik datang ke mari,” jelas Vania yang lulusan Culinary Art Institute Santa Monica Amerika Serikat. 

Vania juga mengungkapkan rasa bahagianya dapat berkunjung ke Banyuwangi yang notabenya 2 tahun kebelakang ini lagi naik daun dan kebetulan vania asli Bali, masakan Banyuwangi dengan Bali sangat berbeda, kuliner Banyuwangi terkenal akan sambal cabai dan tomat ranti yang khas.

Vania sangat senang peserta kebanyakan anak-anak muda Banyuwangi yang mana bisa menjadi chef terkenal membawa masakan asli daerah ke luar kota, bahkan ke luar negeri.

Festival Banyuwangi Kuliner ini diikuti peserta yang sebagian adalah pelaku usaha kuliner, instansi pemerintahan dan industri perhotelan. Semua peserta berlomba menampilkan kreasi pecel rawon tidak hanya rasa yang enak namun juga tampilan yang menarik. Salah satu peserta, Ibu Handayani (50) pengelola rumah makan Mak Isun mengaku sangat antusias mengikuti lomba kuliner ini.

“Warung saya berdiri sudah 1,5 tahun lalu. Saya ingin ikut lomba karena ingin sharing sekaligus ingin tahu seberapa cita rasa pecel rawon peserta lainnya,” kata Handayani.