Respons Menpar soal Orang Indonesia Lebih Pilih Wisata Keluar Negeri

Ilustrasi tiket pesawat dan paspor.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Bukan hal yang mengherankan jika mereka yang memiliki bujet pas-pasan akan memilih berlibur ke luar negeri daripada Indonesia. Alasannya karena harga tiket pesawat untuk destinasi dalam negeri lebih mahal dari internasional. Banyak lelucon yang menyebut harga tiket ke Lombok lebih mahal dibanding ke Singapura atau Malaysia. 

Garuda Indonesia Dipanggil KPPU, Dirut Pastikan Tak Ada Kartel Harga Tiket Pesawat

Menanggapi pilihan masyarakat ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya mencoba memaklumi mereka dengan melihat dari kacamata masyarakat yang ingin bertualang namun dengan bujet minim. 

"Ini demand dan supply. Ketika dalam negeri mahal, jangan omongin nasionalisme, (bicara) uang tanpa nasionalisme. Seperti air ke bawah, dia akan mengalir ke tempat yang lebih murah, terjangkau, ketika di dalam sangat mahal, orang keluar," ujarnya usai peluncuran #PesonaMudik2019 di Balairung Soesilo Soedarman, Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat. 

Menhub Ingatkan soal Harga Tiket Pesawat, Ini Penjelasan Dirut Garuda

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Sumut, Solahuddin Nasution, mengungkapkan, selain berdampak pada usaha mereka, kenaikan harga tiket pesawat berdampak  juga pada menurunnya kunjungan wisatawan nusantara ke objek wisata di Indonesia. Masyarakat memilih berkunjung ke luar negeri, karena, tiket pesawat penerbangan internasional relatif lebih normal. 

"Akibat mahalnya tiket penerbangan di dalam negeri, masyarakat akan lebih memilih melakukan perjalanan wisata ke luar negeri," ujar Solahuddin. 

Harga Tiket Pesawat Domestik Bikin Masyarakat Menjerit, Sandiaga Uno: Itu Kelas Bisnis!
Ilustrasi maskapai penerbangan

INACA Tak Setuju Iuran Pariwisata Masuk Dalam Komponen Tiket Pesawat, Ini Alasannya

Ketua Umum Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) Denon Prawiraatmadja menanggapi rencana pengenaan iuran pariwisata dari Kemenparekraf.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024