Tak Kunjung Bersaing, Yahoo Akan Dijual?

Kue dengan logo Yahoo di atasnya
Sumber :
  • flickr.com

VIVAnews - Selepas memecat CEO-nya, Carol Bartz, Selasa, 6 September 2011 kemarin, Yahoo! disebut-sebut akan dijual. Pemilik saat ini akan membiarkan pemilik Yahoo! berikutnya membenahi masalah yang terus membelit perusahaan Internet terkemuka itu.

Dilansir Wall Street Journal, Rabu, 7 September 2011, Dewan Komisaris Yahoo! mengungkapkan rencana itu dengan gamblang usai memecat Bartz melalui telepon. "Yahoo! akan dijual kepada mereka mengajukan harga penawaran yang tepat," demikian dikatakan salah satu anggota Dewan Komisaris kepada Wall Street Journal.

Langkah ini dinilai pilihan tepat agar Yahoo! dapat kembali bersaing dengan situs besar lainnya. Google dan Facebook, misalnya, yang lahir setelah Yahoo! saat ini telah berlari lebih kencang, sementara Yahoo! tertinggal tanpa inovasi.

"Saya kira ini langkah tepat, namun sayang, terlambat setahun. Bisnis Yahoo! sudah terlanjur rusak," kata Trip Chowdry, pengamat di Global Equity Research, sebagaimana dikutip CNN.

Permasalahan saat ini adalah bagaimana mencari pembeli yang tepat. CNN mengabarkan, tiga tahun lalu, Microsoft pernah menawar Yahoo! dengan harga US$47 miliar atau sekitar Rp401 triliun. Tapi, akibat kinerjanya yang terus menurun, harga Yahoo di pasar saat ini hanya sekitar US$17 miliar, atau sekitar Rp145 triliun.

Terungkap! Penemuan Rumah Leluhur Umat Manusia Menggemparkan Dunia

Melorotnya harga inilah yang menjadi salah satu alasan Dewan Komisaris Yahoo memecat Bartz. Selain tanpa inovasi, Yahoo! dinyatakan telah kalah bersaing menggaet pengiklan besar. Hal ini berujung hilangnya kepercayaan investor terhadap Yahoo, khususnya para investor China dan Jepang. Selain itu, Yahoo! dianggap perusahaan Internet tanpa visi jelas.

Pemecatan Bartz sedikit banyak berpengaruh terhadap harga Yahoo! di bursa saham. Usai pemecatan diumumkan, saham Yahoo! naik 4 persen pada perdagangan Rabu sore kemarin, menjadi US$13,50. Namun, Yahoo! memerlukan lebih dari itu. Saat ini mereka memerlukan CEO baru yang dapat mengangkat kembali ketenaran nama Yahoo!.

"Sebaiknya Dewan Komisaris mencapai kesepakatan menjual seluruh atau sebagian saham perusahaan ini dulu sebelum ditunjuk CEO baru," kata Youssef Squali, pengamat dari Jefferies & Co., yang juga memperkirakan harga saham ideal untuk Yahoo! adalah antara US$18 hingga U$20.



Menurut sejumlah pengamat, khususnya selama 6 tahun terakhir, Yahoo! telah berubah dari perusahaan penyedia layanan informasi teknologi terkemuka menjadi salah satu perusahaan yang sulit bersaing dengan kompetitor.

Sebagai gambaran, tak lama setelah mereka menawarkan layanan email gratis, pada tahun 2005 lalu raksasa Internet itu membeli situs penyedia layanan gambar Flickr. Langkah ini dilanjutkan merilis Yahoo 360, layanan jejaring sosial berfitur blog, instant messaging, radio Internet, dan lain-lain.

Mereka lalu menambahkan konten tambahan mulai dari fitur untuk belanja, berita, jadwal siaran televisi, horoskop dan lain-lain ke payung besar Yahoo!. Antarmuka mesin pencarinya berubah dari sederhana menjadi situs yang memiliki konten lengkap mulai dari berita, informasi selebriti, iklan, serta multimedia lain.

Pada September 2007, Yahoo! lalu mengumumkan mereka tengah menyiapkan Mash, sebuah situs jejaring sosial terbuka. Di titik ini, segala kebutuhan harian pengguna internet secara online tampaknya sudah lengkap disediakan Yahoo. Lalu, apa yang membuatnya ditinggalkan pengguna?



Sebagai kompetitor terbesar Yahoo!, Google rupanya mengikuti langkah pesaingnya itu. Jika Yahoo! beli Flickr, Google beli Picasa. Jika Yahoo! punya blog di Yahoo! 360, Google beli Blogger. Tim desain Google lalu membuat Google Mail dan Google Chat dapat digunakan cukup dengan login ke akun GMail. Login GMail juga bisa dipakai untuk memanfaatkan layanan Google lain.

Google lalu membeli penyedia konten video terkemuka, YouTube dan dilanjutkan menghadirkan Google Docs. Dari sisi mesin pencari, Google juga melengkapi halaman pencari mereka yang kosong dengan menambahkan fitur iGoogle yang bisa dimodifikasi sesuai keinginan.

Saat kompetitornya berekspansi, perlahan-lahan, satu-persatu layanan Yahoo! kalah bersaing. Yahoo! 360 tenggelam oleh popularitas WordPress dengan komunitasnya yang terbuka yang terus menghadirkan plugin, widget, serta theme yang tak habis-habisnya.

Blogger yang sudah dimiliki Google kemudian mengintegrasikan elemen social sharing dan theme yang bisa dimodifikasi pengguna. Terpuruk oleh WordPress dan Blogger, Tumblr kemudian menggelar format blog-sharing terbuka yang semakin menenggelamkan Yahoo! 360. Mei 2008, layanan ini pun tutup.

Steve Woods, pengamat Internet di Technorati menyebutkan, dari sisi jejaring sosial, Mash, layanan jejaring sosial yang disiapkan Yahoo! tak pernah berhasil mencapai versi beta. Sementara di luar, Facebook meluncur dan Internet kemudian dimarakkan oleh Twitter. Google kurang berhasil dengan Buzz kemudian menghadirkan Google+ yang mendapatkan respon cukup baik.

Microsoft, yang mulai menikmati pasar pencarian menggunakan teknologi Yahoo di layanan Bing mereka, mulai bekerjasama dengan Facebook. Twitter tampak mulai mengintegrasikan diri dengan sistem operasi terbaru Apple.

Melihat kondisi seperti ini, tampak Yahoo tak punya kesempatan di jejaring sosial. Pertumbuhan Facebook, Twitter, Google+ dan Tulalip, proyek jejaring sosial sekaligus pencarian yang tengah dikembangkan Microsoft membuat pertarungan di media sosial berlangsung tanpa Yahoo!.

Meski Jerry Yang, salah satu pendiri dan mantan Director dan Chief Executive Officer Yahoo! telah mengklarifikasikan pada seluruh 13.500 karyawan Yahoo! bahwa perusahaan itu tidak dijual, namun tampaknya mereka perlu segera mencari pembeli potensial. Jika tidak melego seluruh perusahaan, setidaknya mereka perlu menjual unit-unit bisnis yang kurang maksimal terkelola.(np)

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib
Chandrika Chika cs saat digeladang polisi menuju BNN Lido, Jawa Barat

Jawaban Menohok Chandrika Chika saat Hendak Dibawa ke BNN Lido

Jawaban Menohok Chandrika Chika saat Hendak Dibawa ke BNN Lido

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024