SOROT 583

Penerbangan Kita Sedang Bersih-bersih

Ketua Perhimpunan Profesi Pilot Indonesia Rizki Budimansyah
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVANews – Skandal penyelundupan motor mewah Harley Davidson dan sepeda Brompton dalam pesawat baru Airbus Garuda Indonesia telah membuat Menteri BUMN, Erick Thohir, memecat Direktur Utama Garuda Ari Askhara dan jajaran direksinya. Penyelundupan ini diduga telah dilakukan secara secara sistematis oleh direksi Garuda hingga menimbulkan potensi kerugian negara hingga Rp1,5 miliar. 

2 Pegawai Lion Air Ditangkap Terlibat Penyelundupan Narkoba, Begini Modusnya

Penyelundupan atau jasa titip barang-barang mewah dalam bagasi penumpang pesawat ternyata merupakan praktik yang lazim terjadi. Ketua Perhimpunan Profesi Pilot Indonesia (PPPI), Rizki Budimansyah, mengakui hal itu.

Dia pun mengungkapkan carut marut kondisi industri penerbangan nasional kepada tim VIVAnews.com mulai dari praktik penyelundupan barang mewah dalam pesawat, sistem kerja kru penerbangan yang melebihi kewajaran, biaya pelatihan pilot yang mencapai ratusan juta, hingga lemahnya tingkat ketepatan waktu penerbangan.

Top Trending: Pertamina Bebastugaskan Karyawan Viral hingga Sosok Pimpinan Jemaah Aolia

Rizki juga menuturkan sejumlah perbaikan yang sudah dan perlu dilakukan untuk memperbaiki industri dan keselamatan penerbangan.

Berikut petikan wawancara khusus tim VIVAnews.com dengan Rizki Budimansyah di Bandara Soekarno Hatta, Kamis 12 Desember 2019.

Viral Penumpang Pesawat Lion Air Jakarta-Makassar Ricuh Lantaran Delay Selama 9 Jam Lebih

Industri penerbangan Tanah Air kembali terkena kasus tidak mengenakkan. Sebenarnya seperti apa carut marut industri penerbangan?

Pada prinsipnya semua sedang berproses. Dalam artian penerbangan Indonesia salah satu yang sedang dibersihkan dalam urusan segala hal. Jadi carut marut yang ada sekarang ini sedikit efek dari pemerintahan sebelumnya.

Dalam artian, dalam rangka pembersihan ini banyak yang "kesikat". Kebetulan kita PPPI dekat dengan Pak Menteri. Jadi hal-hal yang sedang dibereskan ini banyak sekali. Yang menjadi sasaran utama sebenarnya masalah kesadaran profesionalisme saja.

Dengan kejadian Dirut Garuda menyelundupkan Harley, apa itu sudah rahasia umum? Apa memang Garudanya sedang apes?

Sebenarnya secara prinsip saya enggak bisa berani berkomentar banyak, karena ini sedang dalam masa pengusutan. Tapi, masalah seperti itu ternyata di mana-mana juga ada. Masalah apesnya dia, ya mungkin juga, tapi saya enggak bisa berkomentar banyak. Karena entar saya salah komentar, nanti sayanya yang kena, intinya sih seperti itu.

Perbuatan penyelundupan itu oleh oknum atau korporasi?

Itu oknum. Korporasi juga ada. Makanya saya bilang tadi, bersih-bersih itu harus benar-benar bersih sebersih-bersihnya. Ya, itu memang sekarang susah sih.Tercium kan di mana-mana.

Ketua Perhimpunan Profesi Pilot Indonesia Rizki BudimansyahKetua Perhimpunan Profesi Pilot Indonesia (PPPI), Rizki Budimansyah

 

Terkait aturan jam kerja kru pesawat seperti apa?

Dalam satu hari kerja, kita untuk kru normal itu untuk dua kokpit 14 jam per hari. Jam kerja kita adalah 9 jam. Kalau kita bertambah kokpitnya 3 orang, bertambah lagi jamnya. Sama juga dengan pramugari. Itu yang menjadi acuan kerja kita.

Garuda 8 jam pulang pergi, apakah itu di luar batas kewajaran?

Nah, itu yang saya bilang tadi, mereka mencoba reduce cost. Katakanlah mereka tidak ingin membiayai hotel di tempat tujuan, jadi dibawa lagi krunya. Ada pelanggaran yang terjadi. Yang menjadi masalah adalah ada kebijakan-kebijakan setempat. Ada pemikiran masalah CRP (cost reduction program). Seperti yang tadi, kru yang seharusnya aktif sekian jam, tapi dimanfaatkan waktunya di luar batasan tadi.

Selain itu ada kelemahan lain di sistem penerbangan kita?

Kelemahan sistem penerbangan Indonesia sebenarnya sih alhamdulillah berangsur baik ya. Alhamdulillah naik kelas dari kategori 2 ke kategori 1. Dalam artian penerbangan Indonesia sudah boleh lagi terbang ke Amerika, ke Eropa. Dalam artian sudah naik kelas. Yang menjadi masalah, bukan berarti kita sudah aman. Karena kita juga butuh harus mendorong supaya jangan turun lagi ke kelas 2. Kalau di kelas 2, kita tidak boleh terbang ke daerah tertentu.

Kalau sekarang kita lebih banyak memperbaiki. Masalah pasti ada. Kayak sekarang Pak Menteri lagi fokus bagaimana transportasi di Indonesia ini menjadi sesuatu yang paling aman, dan nyaman. Perlu perbaikan di semua sisi. Perbaikan itu juga yang membutuhkan orang-orang seperti beliau-beliau ini sekarang, yang istilahnya kerja, kerja, kerja.

 

Bentuk pesawat Lion Air JT610 sebelum jatuh

Rekam jejak penerbangan Indonesia banyak terjadi kecelakaan, itu kenapa?

Sebenarnya banyak kecelakaan kalau kita hitung dari tahun-tahun belakangan ini saya pikir bukan juga sesuatu yang banyak. Jadi ternyata keselamatan transportasi udara ini adalah yang paling baik di seluruh transportasi yang ada. Seperti kasus tahun lalu, kejadiannya JT610, kemudian di Ethiopia dengan pesawat yang sama. Di awal ini disebutin adalah kesalahan Lion Group, bla bla bla, tetapi dua bulan kemudian ada kejadian di Ethiopia. Kesalahannya adalah manufacture problem. Itu problemnya manufaktur.

Dengan jumlah penerbangan yang banyak, dan jumlah kecelakaan yang seperti itu, boleh dibilang angka kecelakaannya cukup kecil. Kalau secara prinsip, pesawat paling modern, semakin gampang pilot mengendalikannya. Karena pilot dalam kondisi normal, dia harus bisa, kondisi abnormal juga harus bisa. Kondisi darurat harus bisa. Yang ditakutkan misalnya dalam kondisi abnormal, dia bukannya enggak bisa, cuma ditakutkan dia tidak pas. Terbiasa canggih. Cuma karena terbiasa sudah enak, nanti pas emergency jadi bingung.


Soal PIlot

Konpers 2 Pegawai Lion Air Selundupkan Narkoba ke Pesawat

Lion Air Buka Suara soal 2 Pegawainya Ditangkap Kasus Penyelundupan Narkoba

Lion Air Group angkat bicara soal kabar yang beredar yang menyebutkan dua pegawai mereka ditangkap polisi karena terlibat penyelundupan narkoba.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024