Kisah Hebat Pengasah Bakat
Jumat, 15 Agustus 2014 - 21:38 WIB

Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
Baca Juga :
Meski demikian, tidak ada sedikit pun niat dalam dirinya untuk mengurangi porsi kegiatan melatihnya ketika sakit seperti saat ini. Frekuensi melatih Radja dengan murid-murid kelompok usia masih sama seperti sebelum dia diamputasi.
“Anak-anak tetap mendukung, malah kalau saya tidak melatih renang, saya bisa gila. Ini sudah hobi saya sejak puluhan tahun lalu, untuk mengisi aktivitas, dan saya hampir tiap hari ke kolam,” ungkapnya.
Kesetiaannya pada profesi pelatih renang juga sempat membuat dia mengalami masalah ekonomi. Penghasilan dari melatih renang dianggap tak cukup, dan hal ini pula yang, menurut Radja, membuat rumah tangganya pernah retak dan harus berpisah dari istrinya yang pertama.
Kesulitan pun dialami Aminuddin. Walau sebagai pendiri SSB Samudera, dia tidak mendapat penghasilan dari sana. Bahkan peralatan latihan, seperti gawang, dia beli dengan uang sendiri. Lalu anak asuh yang tak punya sepatu, juga dia belikan dengan uang sendiri.
Halaman Selanjutnya
Kendati mengelola sekolah sepakbola, Aminuddin tidak punya lapangan sendiri. Lapangan yang biasa dipakai, yang dipinjam ke lahan orang sebelah rumah, juga tidak memadai. Ukurannya tidak sesuai aturan.