Kisah Hebat Pengasah Bakat
Jumat, 15 Agustus 2014 - 21:38 WIB

Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
Kendati mengelola sekolah sepakbola, Aminuddin tidak punya lapangan sendiri. Lapangan yang biasa dipakai, yang dipinjam ke lahan orang sebelah rumah, juga tidak memadai. Ukurannya tidak sesuai aturan.
"Saya tidak punya lapangan sendiri. Jadi ketika orang yang punya lahan yang biasa kami pinjam mengambil rumputnya, kami terpaksa mencari lapangan lain sampai rumputnya kembali tumbuh," ujarnya.
Aminuddin bercita-cita bisa membeli lapangan sendiri yang memadai. "Saya bermimpi, suatu saat kalau umur panjang dan rezeki ada, saya ingin membeli lapangan sehingga anak-anak bisa latihan dengan maksimal," kata dia.
Â
Tapi, bagi Aminuddin, SSB Samudera bukan tempat mencari uang, melainkan tempat untuk bersenang-senang dan hiburan. "Dengan sepakbola, pergaulan kita semakin luas. Dulu sebelum ada SSB Samudera ini, saya merasa jauh dari Bupati. Tapi sekarang, melihat prestasi yang kita raih, bupati menjadi akrab dengan saya, bahkan seluruh pejabat teras itu sudah tidak ada jarak lagi," katanya.
Bangkitkan Indonesia
Membawa harum nama bangsa ke panggung dunia. Itu juga yang dicari oleh para pencari bakat seperti Yohanes Surya. Sejak tahun 1994 itu, Yohanes tak henti-hentinya melacak anak jenius dari berbagai kalangan di seluruh pelosok Indonesia, yang kemudian ia bawa untuk dilatih dan diikut sertakan ke dalam kompetisi-kompetisi bergengsi di bidang sains, matematika, maupun fisika.
Dia rela menjelajah pelosok-pelosok daerah terpencil, yang diharapkan setelah dilatih, mereka dapat melakukan penjumlahan dasar seperti kali, tambah, bagi, dan pecahan. Sehingga, dapat membenahi pendidikan secara merata di tempat tersebut.
Baca Juga :
"Saya tidak punya lapangan sendiri. Jadi ketika orang yang punya lahan yang biasa kami pinjam mengambil rumputnya, kami terpaksa mencari lapangan lain sampai rumputnya kembali tumbuh," ujarnya.
Aminuddin bercita-cita bisa membeli lapangan sendiri yang memadai. "Saya bermimpi, suatu saat kalau umur panjang dan rezeki ada, saya ingin membeli lapangan sehingga anak-anak bisa latihan dengan maksimal," kata dia.
Â
Tapi, bagi Aminuddin, SSB Samudera bukan tempat mencari uang, melainkan tempat untuk bersenang-senang dan hiburan. "Dengan sepakbola, pergaulan kita semakin luas. Dulu sebelum ada SSB Samudera ini, saya merasa jauh dari Bupati. Tapi sekarang, melihat prestasi yang kita raih, bupati menjadi akrab dengan saya, bahkan seluruh pejabat teras itu sudah tidak ada jarak lagi," katanya.
Bangkitkan Indonesia
Membawa harum nama bangsa ke panggung dunia. Itu juga yang dicari oleh para pencari bakat seperti Yohanes Surya. Sejak tahun 1994 itu, Yohanes tak henti-hentinya melacak anak jenius dari berbagai kalangan di seluruh pelosok Indonesia, yang kemudian ia bawa untuk dilatih dan diikut sertakan ke dalam kompetisi-kompetisi bergengsi di bidang sains, matematika, maupun fisika.
Dia rela menjelajah pelosok-pelosok daerah terpencil, yang diharapkan setelah dilatih, mereka dapat melakukan penjumlahan dasar seperti kali, tambah, bagi, dan pecahan. Sehingga, dapat membenahi pendidikan secara merata di tempat tersebut.
Halaman Selanjutnya
"Saya mulai dari tahun 2008 mulai ambil anak-anak dari pelosok. Nah ternyata mereka itu yang hebat, tidak kalah dengan anak-anak di kota besar, kemampuannya bagus.