Susah Payah Dirikan Kota Pintar

- energy.korea.com
VIVAnews - Hampir sewindu lalu, semua negara dunia tengah resah. Krisis global melanda. Korea Selatan salah satu yang cemas, sebab selama lebih dari setengah abad sebelum krisis itu, negeri Ginseng ini mengandalkan ekspor.
Presiden Korsel saat itu, Lee Myung-bak, seperti dilansir Wold Finance, mengeluarkan Undang-Undang Low Carbon Green Growth dengan paket stimulus US$38 miliar. Disebutkan 80 persen dari paket itu dialokasikan untuk investasi hijau dan pembangunan keberlanjutan di kota Songdo, hamir 40 Km dari Ibukota Seoul.
Pada 2010, Majelis Nasional Korsel kemudian makin meningkatkan suntikan stimulus atas RUU itu hingga mencapai lebih dari US$83,6 miliar.
Langkah itu memang tepat. Songdo kemudian tumbuh menjadi smart city. Infrastruktur kota yang terletak di pantai Incheon itu dipuji sangat mutakhir.
Misalnya sistem kereta cepat bawah tanah di kota ini tak hanya membentang panjang. Tapi juga dilengkapi dengan akses WiFi ultra ngebut.
Jaringan transportasi di Songdo disebut cermat dan tepat pada waktunya. Jadwal kedatangan dan keberangkatan ditampilkan pada panel tiap stasiun luar dan pemberhentian bus.
Sisi mutakhir smart city Song terlihat di jalanan. Tak akan ada terlihat truk sampah lalu lalang. Sebab semua sampah akan dan limbah rumah tangga maupun kantor akan disedot melalui jaringan tabung bawah tanah. Canggihnya, tabung itu berfungsi bak tukang sampah, mampu menyortir sampah, sebelum sampah diproses dan didaurulang.
Smart City Songdo juga membuka lebar bagi tamu atau pengunjung asing. Songdo merelakan 40 persen wilayahnya untuk dijadikan tempat tinggal orang asing.
Songdo juga mengalokaskan 16 km jalan untuk jalan sepeda, parkir kuas di pusat kota mirip Central Park, New York AS serta saluran air mirip kanal khas di Venezia, Italia.
Dengan pengembangan kota yang hijau itu, Songdo menarik perhatian investor internasional. Bahkan kota ini pernah meraih akreditasi Leadership in Energy and Environmental Design (LEED), akreditasi pembangunan smart city yang mematuhi standar lingkungan yang ketat untuk konsumsi energi dan limbah.
Kota Hantu