Kapan Krisis Rumah Berakhir?

- VIVAnews/Fernando Randy
Isu Besar
Â
Maka tak heran, pengamat perumahan Panangian Simanungkalit menyebut perumahan menjadi isu besar di Jakarta dan sekitarnya. Apalagi, jumlah penduduk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mencapai 30 juta jiwa, menjadi aglomerasi terbesar kedua di dunia, setelah Tokyo-Yokohama.
Â
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengaku selama ini, Pemerintah Provinsi DKI selalu memutar otak mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah perumahan bagi semua warga Jakarta tanpa terkecuali.
Â
“Untuk wilayah Jakarta, pembangunan rusunawa (rumah susun sederhana sewa) itu adalah salah satu solusi utama, di samping solusi lainnya," katanya.
Â
Direktur Jenderal Penyediaan Rumah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Syarif Burhanudin, mengatakan bahwa saat ini, ada 13,5 juta jiwa keluarga yang belum memiliki rumah di Indonesia.
Â
"Setiap tahun, kebutuhan rumah kurang lebih 800 ribu unit. Sedangkan kemampuan pemerintah dan masyarakat, hanya bisa memenuhi 400 ribu unit," paparnya.
Â
Di Jakarta, ungkapnya, ada 550 ribu kepala keluarga yang belum memiliki rumah. Maka, lahirlah program sejuta rumah dari Presiden Joko Widodo, guna mempercepat penyediaan rumah.
Tak tanggung-tanggung, potensi dana pembiayaan program sejuta rumah yang ditargetkan Jokowi mencapai Rp67,8 triliun. Kebijakan yang terbaru, pemerintah membangun rusun (rumah susun) minimal 20 lantai, lantaran sulitnya mencari lokasi yang strategis.
Â
Seperti diketahui, pembangunan rusun setidaknya membutuhkan lahan dengan luas minimal 3.000 meter persegi. Padahal, lahan seluas itu di tengah kota Jakarta sangat terbatas.