Menteri Sosial RI, Juliari Peter Batubara

Saya Bukan Menteri yang Kaku

Mensos Juliari P Batubara
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Bagi sebagian orang namanya belum begitu familiar, baik sebagai politikus maupun birokrat. Namun, di dunia bisnis dan otomotif namanya sudah sudah sangat dikenal. Pasalnya, pria yang hangat dan ramah ini merupakan pengusaha yang sudah malang melintang di dunia bisnis. Sementara di otomotif, ia pernah menjadi orang nomor satu di Ikatan Motor Indonesia.

Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!

Juliari Peter Batubara demikian nama lengkap pria yang dipercaya Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Sosial ini. Kepada VIVAnews, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengaku kaget dengan jabatan yang dipercayakan padanya tersebut. Pasalnya, ia mengaku awam terkait kerja-kerja di kementerian yang baru saja ditinggalkan Agus Gumiwang Kartasasmita tersebut. Untuk itu ia harus belajar banyak terkait tugas dan tanggung jawabnya di Kementerian Sosial

Sejumlah hal sudah dilakukan oleh pria kelahiran Jakarta pada 22 Juli 1972. Selain itu, ia juga membuat sejumlah terobosan terkait tugas pokok dan fungsi kementerian yang ia pimpin. Salah satunya membuat tagline dan kultur baru di Kemensos.

Kemensos Cuma Terima Anggaran Perlinsos Rp 75,6 Triliun, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Demikian petikan Wawancara Khusus antara VIVAnews dengan alumni Riverside City College dan Chapman University di Amerika Serikat ini.

Bisa diceritakan bagaimana Anda bisa menjadi Menteri Jokowi?

Geledah Kantor Kemensos, KPK Terus Lengkapi Alat Bukti Kasus Korupsi Bansos

Saya kaget sebenarnya. 

Kenapa?

Karena saya sadar saya tidak expert sama sekali. Saya sebelumnya di DPR RI itu tahun 2014-2019, kemudian tahun 2019 kemarin itu saya terpilih lagi menjadi anggota DPR RI. Nah, dalam perjalanannya tiba-tiba saya dapat telepon dari pimpinan partai saya. Beliau menyampaikan agar saya bersiap-siap karena nama saya disebut untuk mendampingi Pak Presiden sebagai salah satu menterinya di periode ini.

Apa respon Anda?

Saya waktu itu masih belum percaya. Saya berfikiran, ah masa iyaa saya yang diminta. Kan yang lain masih banyak. Yang lebih senior juga banyak, yang lebih ngetop juga banyak. Kan saya gak ngetop sama sekali.

Lalu?

Saya ingat betul. Hari Kamis itu saya dihubungi dan saat itu saya nggak ngomong sama siapa-siapa. Sama istri pun nggak ngomong, bahwa saya ditelpon untuk siap-siap menjadi menteri Pak Jokowi. Istri saya tahu dari istrinya teman saya.  Dia sempat agak marah sama saya karena tidak saya kasih tahu.

Akhirnya saya bilang, ditelepon dari partai memang iya. Tapi sampai saya belum dapat konfirmasi dari Istana saya gak boleh GR duluan. Saya bilang, ya udah tunggu saja sampai ada telepon dari Istana. Saya ingat betul. Istri saya itu bicara sama saya Senin pagi, malamnya baru saya dapat kabar melalui WA dari Pak Pratikno.

Apa isinya?

Isi WA nya saya diminta datang ke istana hari Selasa pagi. Ya udah, hari Selasa saya datang ke istana pakai kemeja putih. Akhirnya hari Selasa saya datang ke Istana, bertemu dengan beliau (Jokowi). Waktu ngomongnya itu gak lama. 

Apa yang disampaikan Jokowi?

Beliau minta saya agar membantu beliau di Kementerian Sosial. 

Lalu?

Akhirnya ya sudah, saya bilang saya siap. Paling gak lebih dari 10 menit. Saya bilang, saya siap saja apabila saya diminta untuk membantu bapak. Saya siap menjalankan arahan bapak, dalam menjalankan eksekusinya untuk menjalankan tugas-tugas di kementerian sosial. Ya sudah gitu saja, hari Seninnya pelantikan.

Apa ada pesan khusus atau permintaan khusus dari Jokowi saat bertemu?

Pesan khususnya beliau minta agar bekerja dengan cepat, dan koordinasi dengan beliau apabila ada arahan yang penting sekali untuk dikoordinasikan, beliau terbuka. Beliau kan orangnya enak sekali ya, gak ruwet, gak sulit lah dengan hal-hal yang seperti itu ya. Cuma seperti itu saja, gak ada yang terlalu spesifik banget sih.

Apa yang membuat Anda menerima tawaran Jokowi?

Pada prinsipnya kita kalau diminta membantu Presiden itu harus siap.

Kenapa?

Kan itu suatu kehormatan ya. Tak banyak orang yang diperhitungkan atau dipertimbangkan untuk menjadi pembantu presiden dalam hal ini menjadi menteri. Prinsip saya simpel, apapun yang diberikan oleh Presiden sebagai Kepala Negara, itu wajib menerimanya, dan itu merupakan suatu kehormatan, dan nggak mungkin bernego. Misalnya, pak presiden saya hanya mau menjadi menteri ini menteri itu. Wah itu sama sekali tidak ada di fikiran saya.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah.

Khofifah Tak Setuju Wacana Kemensos dan KemenPPPA Digabung

Mantan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansatidak setuju dengan wacana penggabungan Kemensos dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024