Mengakhiri Konflik Kekerasan Seksual

Menlu Inggris William Hague dan aktris Angelina Jolie
Sumber :
  • FCO

VIVAnews - Indonesia dan Inggris adalah mitra dalam berbagai sektor termasuk dalam Pencegahan dan Penghentian Kekerasan Seksual dalam Konflik (Ending Sexual Violence). Komitmen Indonesia terhadap isu global ini sangatlah jelas dan hal tersebut terlihat saat Menteri luar negeri Inggris William Hague berkunjung ke Indonesia.

Beliau sempat mendiskusikan isu ini dengan perwakilan pemerintah dan LSM terkait. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa juga akan menghadiri konferensi ESV di London minggu ini.

Penggunaan kekerasan seksual dalam perang adalah bentuk ketidakadilan terbesar dalam kehidupan kita. Hal ini sulit untuk didokumentasikan apalagi diinvestigasi.

Pelaku kejahatan tidak mendiskriminisasi karena ini bukan tentang seksual, melainkan kekerasan, teror, kekuatan, dan kendali. Ketika kejahatan seksual terjadi saat konflik, seringkali hal ini dilihat sebagai bagian dari kondisi perang yang tidak dapat dihindari sehingga pada akhirnya dibiarkan terjadi tanpa ada hukuman setimpal.

Ada peraturan disetiap perang. Jika dunia sepakat untuk melarang ranjau darat di medan pertempuran, mereka juga harus sepakat untuk mengakhiri kekerasan seksual dalam konflik.

Minggu ini, antara tanggal 10-13 Juni 2014, Menlu Inggris William Hague dan Utusan Khusus PBB Angelina Jolie akan menjadi tuan rumah Pertemuan Global untuk Mengakhiri Kekerasan Seksual dalam Konflik (Ending Sexual Violence in Conflict). Perwakilan dari pemerintah, masyarakat sipil, militer, publik dan dewan hukum akan mengikuti acara ini.

Berbagai kegiatan juga diadakan diseluruh dunia termasuk Indonesia. Tiap perwakilan negara akan diminta untuk mewujudkan aksi nyata menghapuskan tindakan pemerkosaan dan kekerasan seksual dari kekejaman dunia. Anda juga bisa membantu memastikan mereka melakukan hal tersebut.

Pertemuan ini akan berbeda dengan pertemuan global lainnya karena kekerasan seksual merupakan tindak kiriminal yang berbeda. Pria dan wanita harus memikul ketakutan dalam konflik di seluruh dunia.

Dan hal yang paling mengejutkan adalah mayoritas korban  merupakan anak-anak atau remaja. Kekerasan seksual membawa dampak merusak yang membebani seumur hidup: ketidak-adilan dan rasa malu yang ditimbulkan bagi para korban dan keluarganya.

Namun kami yakin hal ini dapat – dan harus – berubah.

Kenyataan yang mengejutkan bahwa hanya sedikit jumlah pelaku kejahatan ini yang dibawa ke meja hukum, apalagi menjadi narapidana. Inilah mengapa pada Pertemuan Global tersebut kami akan meluncurkan Protokol Dokumentasi dan Investigasi Internasional pertama untuk Konflik Kekerasan Seksual.

Protokol ini akan membantu para investigator untuk menguak informasi dan bukti paska penyerangan, meningkatkan kesempatan untuk pelaku ditahan, serta melindungi korban dari trauma paska tragedi.  

Pada Pertemuan Global minggu ini, kami ingin pemerintah mengumumkan dukungan mereka untuk Protokol ini dan mengajak aktivis lokal, pengacara, polisi, dan dokter untuk mengaplikasikannya. Kami juga ingin pemerintah untuk memastikan bahwa hukum nasional mereka mengenai kejahatan dan kekerasan seksual sudah sesuai dengan standar internasional, sehingga akan lebih besar kesempatan untuk mengamankan pelaku kejahatan mengajukan banding di pengadilan setempat.

Menang di Laga Perdana Proliga, Jakarta LavAni Akui Masih Punya Kekurangan

Peran Militer

Pertemuan ini juga akan melihat peran yang dapat dimainkan pihak militer. Saat kekerasan seksual terjadi di wilayah konflik, tentara perang sering kali adalah orang yang ada di TKP, namun tidak selalu dipersiapkan dengan baik bagaimana menangani masalah sensitif seperti ini.

Ini harus diubah. Dan para tentara sering kali menjadi penanggung jawab untuk menangani tindakan tidak pantas ini. Ini harus dihentikan. Pada akhirnya, kami berharap pemerintah dari negara-negara pendukung akan mengumumkan dukungan dana mereka yang baru, termasuk kepada organisasi-organisasi kemasyarakatan lokal yang biasa bekerja di pusat komunitas terkait.

Namun tindakan pemerintah tidak cukup. Kami membutuhkan kerja sama dari keluarga dan komunitas untuk mengubah budaya mengecap para korban selamat, dan bersatu untuk menentang bentuk kriminalitas ini, sehingga siapapun yang memiliki kekuatan dan senjata akan berpikir dua kali sebelum melakukan tindak kejahatan seksual.

Akankah Anda menyampaikan suara anda bagi seluruh dunia untuk tindakan ini?

[Anda dapat ikut berbincang melalui Twitter @end_svc menggunakan tagar #TimeToAct dan menyaksikan serta menyebarkan video animasi di Youtube yang berjudul ‘Don’t believe the thumbnail, this is the stuff of nightmares’, yang menampilkan seramnya kejahatan dan kekerasan seksual dari kaca mata anak-anak.]

Ini saatnya untuk mendukung para korban, menghancurkan budaya bebas hukum dan memastikan bahwa keadilan telah ditegakkan, baik kini maupun di masa yang akan datang. Ini ‘saatnya bertindak’. #TimeToAct

Masa RAFI 2024, Konsumsi Avtur Naik 10%

William Hague adalah Menteri Luar Negeri Inggris dan Angelina Jolie adalah aktris Hollywood yang juga Utusan Khusus PBB. Artikel ini kerjasama antara VIVAnews dengan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta

Sekretaris Jenderal DPP PKS Habib Aboe Bakar

Nasdem Bakal Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, PKS Sebut Surya Paloh Cantik Bermain Politik

Partai Nasdem menyatakan akan bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka setelah sang ketua umum Surya Paloh bertemu dengan Prabowo.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024