Bung Sugoro Finardo

Tegaknya Peraturan di Inggris

Otoritas sepakbola yang tegas akan melahirkan pertandingan yang menarik. Saya yakin akan hal ini. Striker Chelsea Didier Drogba hanya dalam waktu satu minggu, langsung mendapat hukuman tegas larangan bertanding tiga kali karena melempar koin pada penonton.

Keputusan tegas yang dikeluarkan FA menjamin kalau pertandingan sepakbola di Inggris  tetaplah sebuah pertandingan sepakbola. Tak ada aksi “cabang bela diri” terjadi di tengah lapangan seperti yang terjadi di Indonesia. Mustahil rasanya ada wasit dikejar-kejar sambil dipukuli para pemain di level liga mana pun di Inggris. Semua komponen pertandingan dilindungi.

Semua insan sepakbola di tanah air tentu mendambakan apa yang terjadi di Inggris bisa diterapkan di Indonesia. Wasit menjalalankan tugasnya by the book. Tackling dari belakang minimal kartu kuning. Menendang, menyikut lawan adalah langsung kartu merah.

Saya sering bertanya, apakah wasit di Indonesia punya buku panduan yang berbeda dengan apa yang dimiliki wasit-wasit Eropa. Seorang teman saya memberi tahu kalau panduan para wasit di mana pun sama. Artinya, ada faktor lain yang menyebabkan kenapa wasit kita jauh lebih toleran saat ada pelanggaran terjadi. Ada yang menyebabkan hukuman bagi para pelanggar relatif ringan di tingkat komisi disiplin. Apakah itu?

Sempat muncul kesimpulan kalau kesejahteraan yang kurang membuat para wasit mudah tergoda dengan ‘bonus’ yang disodorkan salah satu tim. Tapi buktinya, dalam satu pertandingan kedua tim yang bertanding sering mendapat keringanan sekaligus hukuman yang tak bisa mereka terima.

Kalau sudah begini hal yang perlu diambil adalah sama-sama mengerti posisi masing-masing. Para wasit, berlakulah sebagai wasit yang sebenar-benarnya. Tegakkan peraturan. Para pemain, hormatilah wasit. Jika wasit berbuat salah, tahan emosi seperti para pemain Inggris yang bisa menerima kenyataan gawangnya dijebol Maradona dengan tangan di Piala Dunia 1986. Kalau sudah ingat gol tangan Tuhan-nya Maradona, saya bisa membayangkan apa yang akan terjadi dengan sang wasit jika kejadian serupa terjadi di Indonesia.

Istri Tak Percaya Brigadir Ridhal Ali Tewas Bunuh Diri: Janggal Sekali, Sangat Tidak Mungkin

Sugoro Finardo
cikalaq@yahoo.com
Pegawai swasta
Bogor

Anda ingin jadi komentator sepakbola?
Kirim analisa Anda (1.000-2.000 kata) ke redaksi@vivanews.com dengan subject "Saya Komentator".

Jangan lupa, sertakan juga foto terbaik Anda!

Anies Baswedan bersama Prabowo Subianto di kantor KPU Jakarta

Kalah di Pilpres 2024, Anies Ingin Keluar Secara Terhormat

Kalah Di Pilpres 2024, Anies Ingin Keluar Secara Terhormat

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024