- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Siapa identitas pengemudi Avanza berinisial TR masih menjadi misteri. Saat peristiwa penganiayaan terjadi, dia mengaku hanya mencoba menolong aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Tama S. Langkun yang dianiaya empat pria tegap pada dini hari 8 Juli 2010.
Namun, keterangan TR disangsikan Koordinator ICW Danang Widoyoko. TR, kata Danang, tidak bisa menunjukkan mobil Avanzanya yang rusak akibat menabrak pelaku. Selain itu, ada beberapa keterangan TR yang dinilai masih janggal. Latar belakang pekerjaannya, misalnya, sampai kini belum juga jelas.
Dikonfirmasi hal itu, TR menolak berkomentar. "Begini saja, saya sudah serahkan ke tim penyidik Polres Jakarta Selatan," katanya kepada VIVAnews.com, Selasa, 13 Juli 2010. "Silakan temui tim penyidik saya."
TR mengaku capai diwawancara. "Mohon maaf, bukannya saya menghindar. Saya sudah capai dikonfirmasi, diwawancara kiri kanan, tapi hasilnya malah simpang siur." TR mengaku keterangannya telah dimasukkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP) oleh penyidik Satuan Kejahatan dengan Kekerasan, Polres Jakarta Selatan.
Minggu 11 Juli lalu, TR mengunjungi Tama di rumah sakit. Kepada wartawan, dia bercerita rinci soal kejadian penganiayaan Tama yang merupakan pelapor rekening mencurigakan milik sejumlah perwira tinggi Polri ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Saat itu, TR mengaku terkejut karena sketsa wajahnya tiba-tiba muncul di media. (kd)