Ngeri, Drone Nuklir Bawah Laut Rusia Bisa Bikin Tsunami Mahadahsyat

VIVA Militer: Drone Nuklir Bawah Laut Rusia, Poseidon
Sumber :
  • Defence Talk

VIVA – Dua kapal selam nuklir Rusia akan segera beroperasi dalam beberapa bulan ke depan. Khabarovsk (Project 09851) dan Belgorod (Project 09852) akan menjadi andalan Rusia dalam sistem pertahanannya.

Drone Bunuh Diri Iran Bombardir Suriah, Habisi Nyawa Warga Sipil

Dalam berita sebelumnya, Kantor Berita Rusia (TASS) melaporkan bahwa Khabarov akan memulai masa dinas selambatnya Juni 2020. Sementara itu, Belgorod bakal segera beroperasi pada September nanti.

Khabarovsk dan Belgorod memiliki daya jelajah hingga mencapai 10.000 kilometer, dan mampu mencapai kedalaman hingga 1 kilometer bawah laut.

Amerika: Pasukan Israel Takkan Mampu Habisi Hamas!

Kedua kapal selam ini memiliki sistem persenjataan, dan yang paling berbahaya adalah Drone Nuklir Bawah Laut Poseidon, yang memiliki kekuatan mencapai 2 megaton. Pemerintah Rusia berharap kedua kapal selam ini nantinya akan bisa membawa enam Drone Poseidon.

VIVA Militer: Drone Nuklir Bawah Laut milik Rusia, Poseidon

AS Ancam Setop Kirim Senjata ke Israel Jika Nekat Serang Wilayah Rafah

"Poseidon memiliki jangkauan yang tak terbatas, dan sudah menjalani uji coba dengan sukses," ujar Presiden Rusia, Vladimir Putin, saat memperkenalkan Belgorod pada 2019 lalu.

"Saya ingin membuat satu pernyataan penting yang belum pernah saya sampaikan sebelumnya, bahwa kapal selam nuklir pertama yang membawa Poseidon akan diluncurkan musim semi ini," katanya.

Menurut data lain yang didapat VIVA Militer dari Russia Beyond, Drone Poseidon adalah hasil dari pengembangan torpedo nuklir di era Uni Soviet. Drone Poseidon ini juga dirancang untuk menghancurkan pelabuhan armada laut musuh.

VIVA Militer: Drone nuklir bawah laut milik Rusia

Sebab dengan kekuatan 2 megaton, ledakan yang ditimbulkan oleh senjata nuklir Rusia ini bisa menimbulkan tsunami yang mahadahsyat.

"Poseidon dirancang untuk menyerang pelabuhan dan pangkalan musih di pantai. (Ledakannya) bisa menimbulkan tsunami yang sangat besar. Dengan itu, gelombang kejut ledakan akan menyapu seluruh instalasi apapun yang ada di jalurnya," ujar salah satu profesor dari Akademi Militer Vadim Kozyulin yang tak disebutkan namanya. 

Beberapa pihak menilai peluncuran dua kapal selam nuklir Khabarovsk dan Belgorod adalah jawaban Rusia atas ancaman Amerika Serikat (AS). 

Sebab pekan lalu, Jenderal Timothy Michael Ray yang merupakan Komandan Komando Serangan Global (USGSCAF), menyatakan AS siap menggunakan senjata nuklirnya jika skenario akhir pandemi Virus Corona (COVID-19) berakhir dengan peperangan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya