China Mengancam, 2 Kapal Peluru Kendali Terobos Laut Jepang

VIVA Militer: Armada kapal peluru kendali Angkatan Laut China (PLAN)
Sumber :
  • Global Times

VIVA – Langkah Angkatan Laut Pasukan Bela Diri Jepang (JMSDF) ambil bagian dalam latihan tempur bersama militer Amerika Serikat (AS), membuat China geram. Sebagai balasan, China mengirim tiga unit kapal perangnya ke wilayah laut Jepang.

Honda Vario 125 Versi Gambot Resmi Meluncur, Segini Harganya

Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Global Times, Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN) mengirim tiga unit kapal perangnya ke Selat Osumi.

Selat Osumi masuk dalam wilayah kedaulatan Jepang, yang secara administratif menjadi bagian dari Prefektur Kagoshima.

Mobil Listrik Wuling Laku Keras di PEVS 2024

Tak tanggung, militer China mengerahkan kapal perusak berpeluru kendali, Type 052D Taiyuan, dan kapal fregat berpeluru kendali Tupe 054A Xiangtan. Satu kapal lainnya adalah Type 903A Chaochu yang berjenis kapal suplai kompeherensif.

Photo :
  • Twitter/@Gipper_76
GAC Aion Pakai Teknologi Canggih Untuk Baterai Mobil Listrik Produksinya

Pengerahan tiga kapal militernya tak lain adalah jawaban atas sikap Jepang yang memilih berada di kubu Amerika. Angkatan Laut Pasukan Bela Diri Jepang sebelumnya mengikutsertakan kapal induk Ise (DDH-8), dalam latihan militer gabungan bersama Angkatan Bersenjata AS (US Armed Forces).

Bukan cuma dengan Amerika, Jepang juga tergabung bersama negara sekutu lainnya semisal Prancis dan Australia. Dalam latihan itu juga, militer Amerika menurunkan kapal induk kelas Nimitz, USS Ronald Reagan (CVN-76).

Meskipun China dianggap melancarkan peringatan sekaligus ancaman terhadap Jepang, seorang pakar militer yang tak disebut namanya justru memberi prediksi sebaliknya. Pergerakan kapal-kapal militer China dianggapnya tidak melanggar kedaulatan negara lain, terutama Jepang.

Senada dengan narasumber anonim itu, pakar militer China lainnya, Song Zhongping, juga menganggap tindakan negaranya bukanlah suatu ancaman. Ketiga kapal itu hanya menjalankan latihan rutin dan tidak menargetkan negara mana pun termasuk Jepang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya