- timesofisrael.com
VIVA – Setelah pernyataan Sekretaris Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov, Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg, bersuara tentang kekuatan dahsyat militer Rusia.
VIVA Militer melaporkan dalam berita Rabu 9 November 2022, Danilov mengakui jika militer Ukraina sangat kewalahan dengan rentetan serangan rudal Rusia. Akibat hantaman senjata mematikan armada Beruang Merah, sejumlah infrastruktur vital seperti jaringan komunikasi dan listrik rusak parah.
Oleh sebab itu, Danilov menegaskan jika salah satu cara untuk mengusir militer Rusia dari Ukraina adalah mendatangkan sistem persenjataan modern, yang bisa menembak jatuh rudal-rudal Rusia.
Tak cuma Danilov, Stoltenberg juga punya pandangan yang sama. Dalam kacamatanya, dengan kekuatan yang sangat besar negara manapun tak bisa menganggap remeh Rusia, terutama negara-negara anggota NATO.
VIVA Militer: Rudal balistik antarbenua Angkatan Bersenjata Federasi Rusia
- missiledefenseadvocacy.org
Bukan cuma rudal, pesawat tanpa awak (drone) yang dimiliki Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) juga sangat berbahaya. Dengan kekuatan yang sangat masif, Rusia masih sangat bisa menghancurkan sejumlah wilayah Ukraina menurut Stoltenberg.
"Kita tidak boleh meremehkan Rusia. Mereka masih memiliki kapasitas dan kekuatan untuk menyerang kota-kota Ukraina," ucap Stoltenberg.
"Kami telah melihat serangan drone dan rudal, dan ini menunjukkan bahwa Rusia masih dapat melakukan banyak kerusakan," katanya dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS.
Sepanjang Operasi Militer Khusus (NWO) dilancarkan sejak 24 Februari 2022, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) menggunakan sejumlah rudal untuk membombardir basis-basis militer Ukraina.
VIVA Militer: Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg (kedua dari kanan)
- kyivpost.com
Salah satu keberhasilan pasukan Rusia adalah direbutnya empat provinsi Ukraina yakni Donetsk, Kherson, Luhansk dan Zaporizhzhia. Keempat wilayah tersebut bahkan memilih melepaskan diri dari Ukraina dan bergabung ke dalam Republik Federasi Rusia.
Sejumlah rudal yang digunakan militer Rusia adalah rudal jelajah 3M-54 Kalibr, 3M22 Zirkon dan Kh-22 Raduga. Belum lagi rudal balistik jarak pendek 9K720 Iskander dan Kh-47M2 Kinzhal.
