Belum Sampai Daerah Operasi, Lusinan Tentara Ukraina Tewas Dibantai di Front Timur
- rt.com
VIVA – Meski babak belur di front timur tepatnya di wilayah Kupyansk, militer Ukraina tak berhenti memobilisasi pasukannya demi misi serangan balik. Sayangnya, para pasukan cadangan yang dikerahkan banyak yang tewas sebelum tiba di daerah operasi.
Sejumlah tentara Ukraina yang tergabung dalam pasukan cadangan tewas usai dihantam peluru artileri dan serangan udara militer Rusia, saat bergerak menuju Kupyansk, Kharkiv, Senin 21 Agustus 2023.
Informasi ini dibenarkan Pejabat Gubernur Kharkiv, Vitaly Ganchev. Menurutnya, komando Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) berupaya keras untuk merebut Kupyansk, setelah berulang kali dipukul mundur tentara Rusia.
Militer Ukraina dinilai Ganchev tak mempedulikan kesiagaan pasukan Rusia, yang menempatkan unit artileri, helikopter serbu dan pesawat tempur untuk mempertahankan daerah tersebut.
VIVA Militer: Proses evakuasi mayat tentara Ukraina
- sputnikmediabank.com
Strategi memobilisasi pasukan cadangan tanpa memperhitungkan risiko dan bahaya besar, dinilai Ganchev jadi penyebab kegagalan militer Ukraina melakukan rotasi personel.
"Mereka (militer Ukraina) tidak diragukan lagi berusaha membawa cadangan ke sini, ke daerah Kupyansk. Namun, pesawat dan artileri kami segera menyerang mereka saat mereka masih dalam perjalanan," ujar Ganchev.
"Dan itulah mengapa mereka mengalami kesulitan, bahkan dengan kedatangan bala bantuan. Mereka mengalami kerugian besar dan tidak memiliki personel untuk mengisi kembali pasukan," katanya dikutip VIVA Militer dari TASS.
Pada 10 Agustus 2023 lalu, Ganchev sempat menyatajan jika militer Rusia telah meningkatkan pertahanan, beberapa kilometer di luar kota Kupyansk. Langkah ini dilakukan setelah pemerintah Ukraina memberi instruksi evakuasi warga sipil di wilayah tersebut.
VIVA Militer: Mayat tentara Ukraina
- sputnikmediabank.com
Prediksi Rusia tepat, sebab perintah evakuasi muncul setelah komando militer Ukraina berupaya membangun garis pertahanan di sekitar Kupyansk.
Akan tetapi, militer Ukraina justru kesulitan merealisasikan pembangunan tersebut dikarenakan banyak warga sipil Kupyansk dan daerah sekitarnya menolak untuk dievakuasi.
