Dokter Militer Israel Bongkar Kelakuan Bejat Tentara Zionis di Gaza
- aljazeera.com
VIVA – Seorang perwira militer Israel yang bertugas di unit kesehatan menguak fakta terkait tindakan ekstrem yang dilakukan tentara zionis, selama agresi di Jalur Gaza, Palestina yang sudah berlangsung lebih dari 100 hari.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Al Bawaba, perwira tersebut merupakan dokter militer Israel yang bertugas bersama unit agresor zionis di Jalur Gaza. Dan tentu saja, ia memilih untuk tidak diungkap identitasnya.
Dokter militer Israel tersebut menggambarkan buruknya perilaku para tentara Israel, mulai dari melakukan penjarahan, membakar rumah warga sipil Gaza, dan mengeksekusi tahanan Palestina tanpa pengadilan.
Aksi biadab tentara Israel menunjukkan dendam dan keinginan untuk melancarkan balas dendam, pasca serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.
Menurut dokter militer itu, hal ini memicu pembangkangan di kalangan prajurit Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Tindakan tentara Israel disebut dokter itu terjadi secara sistematis. Mereka disebut merampas dan menyita sejumlah barang-barang milik warga sipil Gaza, mulai dari tempat tidur, penyedot debu elektronik, hingga mainan anak-anak.
Apa yang dilakukan prajurit militer Israel disebut dokter militer sebagai tindakan yang memalukan. Sebab dalam pandangannya, para aksi biadab para tentara zionis tidak bertujuan untuk menyelesaikan misi dalam Operasi Pedang Besi (Operation Iron Sword).
Ia bahkan membongkar bahwa para perwira yang menjadi komandan lapangan, kerap membiarkan tindakan ekstrem para anak buahnya.
"Kurangnya disiplin dalam tubuh tentara terlihat jelas, karena para komandan diduga menutup mata terhadap pesan-pesan politik tentara, yang sering kali bersifat ekstremis," ujar dokter militer Israel.
Fakta-fakta yang dibongkar oleh dokter militer Israel sendiri, memicu kemarahan baik di dalam negeri maupun internasional. Banyak yang mengecam tindakan tentara Israel, dan menganggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia.
Hingga berita ini diturunkan, pemerintah dan militer Israel di bawah komando Perdana Menteri Benjamin Netanyahu masih bungkam.
Akibatnya, muncul juga kekhawatiran terkait anjloknya akuntabilitas dan tranparansi di dalam Kementerian Pertahanan Israel dan IDF.