Komandan Hamas Hamdan Ali Mustafa Tewas Dirudal Israel

VIVA Militer: Mobil yang ditumpangi komandan Hamas dihantam rudal Israel
Sumber :
  • X/@IDF

VIVA – Militer Israel mengonfirmasi serangan yang menewaskan seorang anggota Hamas Palestina, di kota Tyre, Lebanon, Rabu 13 Maret 2024. Hadi disebut sebagai anggota "penting" yang pergerakannya memang sudah diintai.

Negara Slovenia Akui Palestina, Menlu Israel Berharap Parlemen Menolak

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merilis video berdurasi 10 detik di akun X (Twitter) resminya, sebagai bukti terbunuhnya Hadi yang merupakan salah satu komandan unit Hamas.

Dalam video tersebut terpantau sebuah mobil berwarna putih yang melaju di sebuah jalan di Lebanon bagian selatan.

Siap Ikuti Latma Rimpac, TNI AL Berangkatkan Kapal Perang KRI REM-331 Arungi Laut Pasifik ke Hawaii

Seketika, mobil tersebut meledak usai dihantam rudal Israel saat sedang melaju. Mobil tersebut diyakini tengah ditumpangi oleh Hadi.

VIVA Militer: Hadi Ali Mustafa, komandan Hamas yang dibunuh tentara Israel

Photo :
  • ynetnews.com
Perkuat Pertahanan Indo-Pasific, Panglima TNI Bertemu Dengan Panglima Angkatan Bersenjata Inggris

"Hadi Ali Mustafa, seorang teroris Hamas di Lebanon yang bertanggung jawab memajukan aktivitas internasional Hamas dan serangan teroris terhadap sasaran Yahudi dan Israel," bunyi IDF

"IDF akan terus beroperasi melawan Hamas di setiap wilayah operasinya," lanjut pernyataan Pasukan Pertahanan Israel dikutip VIVA Militer dari akun X resmi Pasukan Pertahanan Israel.

Dilansir VIVA Militer dari Al Jazeera, Hadi menjadi sasaran eliminasi militer Israel, karena dituduh bertanggung jawab atas sejumlah serangan termasuk terhadap Yahudi di seluruh dunia.

Keberadaan Hadi di Lebanon diyakini tengah berada dalam perlindungan sekutu Hamas, Hizbullah. Sejak agresi militer Israel dilancarkan pada 7 Oktober 2023, milisi pimpinan Hassan Nasrallah kerap menyerang Israel bagian utara.

Menurut data yang dikutip VIVA Militer dari Al-Ahed News, sejak 8 Oktober 2024 Hizbullah telah kehilangan setidaknya 242 anggotanya akibat serangan Israel.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya