Panglima TNI Keluarkan Instruksi Penting Terkait COVID-19 Varian Baru

VIVA Militer: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
Sumber :
  • Puspen TNI

VIVA – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menginstruksikan kepada seluruh jajaran TNI di seluruh Indonesia agar berupaya keras membentengi wilayah perbatasan Indonesia untuk mengantisipasi pengetasan WNA dan WNI khususnya pekerja migran Indonesia dari luar negeri yang berpotensi membawa masuknya varian baru COVID-19 (Mu) ke wilayah Indonesia.

19 Pati TNI Naik Pangkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

Hal itu disampaikan secara langsung oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto ketika memimpin rapat evaluasi penanganan COVID-19 dan vaksinasi yang melibatkan seluruh Kepala Staf Angkatan, Pejabat Utama Mabes TNI, Pangkotama, Danlantamal, dan Danlanud secara virtual di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat.

“Kita semua mendengar ada varian baru COVID-19 (Mu) yang saat ini harus kita antisipasi, berupaya memitigasi supaya varian baru tidak masuk ke Indonesia. Kita harus mencegah varian baru yang berbahaya ini masuk ke Indonesia, karena dikhawatirkan akan mempengaruhi efektifitas vaksin,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Selasa, 14 September 2021.

Operasi Perdamaian Dunia, Mabes TNI Akan Kirim 1.025 Prajurit Pilihan ke Kongo

Panglima TNI menambahkan, ditengah kondisi keterbatasan dan kerawanan penularan saat ini, seluruh jajaran TNI harus tetap berupaya melaksanakan tugas dengan optimal. Sebab, lanjut Panglima, pandemi COVID-19 ini membutuhkan langkah-langkah penanganan secara komprehensif dan tentunya melibatkan semua pihak.

“Saat ini Indonesia mengalami trend perbaikan terutama di wilayah Jawa dan Bali, akan tetapi kita sama sekali tidak boleh lengah dan harus terus mewaspadai untuk mengantisipasi risiko penularan yang masuk di beberapa daerah,” ujarnya.

Wakasal Laksdya TNI Erwin Hadiri Upacara Peringatan HUT Ke-78 TNI AU

Lebih jauh disampaikan Panglima TNI, saat ini positivity rate Indonesia berada berada diangka 3,98 persen, artinya di bawah standar yang ditetapkan oleh WHO yaitu 5 persen. Kita patut bersyukur namun tetap waspada dan rasio tracing kontak erat saat ini berada di posisi 1 berbanding 8 dan terus mengalami peningkatan.

“Saya memberikan apresiasi yang tinggi atas kerja keras dan dedikasi kepada seluruh Kepala Staf Angkatan, Pangkotama dan jajarannya sampai kepada level prajurit yang ditugaskan langsung ke lapangan, para tenaga kesehatan serta para Babinsa, Babinpotmar dan Babinpotdirga,” kata Panglima TNI.

Dari rasio yang tertera di beberapa wilayah, Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) itu mengakui, bahwa masih terdapat kendala dalam penanganan COVID-19 di daerah diantaranya manajemen lapangan, data di lapangan dan permasalahan lainnya sehingga kurang efektif dan efisien. “Kita memahami data epitimologi secara cermat maka kebijakan yang diambil akan tepat sasaran dan tepat pada akar permasalahan yang perlu di intervensi,” ujarnya.

Selain itu, orang nomor satu di lingkungan TNI itu mengingatkan, dalam waktu dekat ini, Indonesia juga akan menyelenggarakan event nasional maupun internasional yaitu PON XX di Papua yang akan diselenggarakan pada Oktober mendatang dan World Super Bike di Mandalika tahun 2021.

Oleh karena itu, Panglima TNI meminta kepada seluruh jajarannya untuk menyiapkannya dengan melakukan akselerasi vaksinasi khususnya di wilayah-wilayah event tersebut menjadi prioritas utama disamping wilayah-wilayah yang capaiannya masih rendah. Disamping itu, TNI bersama Polri mendapat tugas untuk menyalurkan bantuan tunai bagi PKL dan pemilik warung kecil yang terdampak pandemik.
 
“Ini adalah sebuah tugas yang mulia tetapi penuh tantangan baik terkait kualitas data-data dan pelaksanaan teknis di lapangan. Oleh karena itu kesempatan yang baik ini, saya minta beberapa Pangdam untuk melaporkan secara singkat penanganan COVID-19 di wilayah kerjanya masing-masing apa permasalahan yang dihadapi termasuk solusinya,” kata Panglima TNI.
 
Terakhir, Panglima TNI memberikan beberapa penekanan kepada seluruh Perwira TNI bahwa menajemen adalah salah satu kata kunci untuk penanganan pandemi di daerah. Patut disadari beberapa tidak dapat menjalani fungsi ini dengan baik. “Oleh karena itu saya tegaskan kepada seluruh Pangkotama dan jajarannya untuk memperkuat pendampingan kepada Kepala Daerah dan dalam hal ini adalah terkait dengan memanajemen dan kepimpinan di lapangan,” tegasnya.
 
“Sekali lagi saya ingatkan, ini butuh pendampingan kepada Kepala Daerah, karena ini selalu saya sampaikan saat kunjungan kerja, rapat dengan pemimpin beberapa daerah. Selain itu ini menjadi atensi bapak Presiden untuk ditindaklanjuti, karena dengan memanajemen yang baik dengan validitas data atau yang menjadi basis pengambilan keputusan akan terpenuhi," tambah Panglima TNI.

Baca: Ratusan Orang Mengungsi Akibat Teror OPM di Maybrat, TNI Siaga Penuh

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya