TNI AL Gagalkan Penyelundupan 30 Manusia Lumpur ke Malaysia

VIVA Militer: TNI AL Gagalkan pengiriman PMI ilegal ke Malaysia
Sumber :
  • Dispenal

VIVA – Kerja keras prajurit TNI Angkatan Laut dalam menjaga seluruh jalur tikus yang berpotensi menjadi tempat pelanggaran hukum di wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) patut diacungi jempol. 

Sempat Kejar-kejaran di Laut, TNI AL Berhasil Gagalkan Penyelundupan 28 TKI Ilegal di Tanjung Uban

Hal itu dibuktikan oleh prajurit dari jajaran Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Asahan (TBA) yang kembali berhasil menggagalkan penyelundupan 34 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) Ilegal di Perairan Batubara, Sumatera Utara pada hari Senin, 7 Februari 2022 kemarin.

Bahkan, dari 34 orang PMI Ilegal yang berhasil diamankan, 30 orang diantaranya rela bermandikan lumpur untuk mengelabui petugas.

Roadmap Repatriasi Hak Militer Sumber Daya Pertahanan Negara

Dilansir VIVA Militer dari keterangan resmi Dispenal, pengungkapan kasus penyelundupan PMI Ilegal ke Malaysia itu bermula dari Bintara Pembina Potensi Maritim (Babinpotmar) Pos TNI AL Tanjung Tiram, Lanal TBA menerima informasi akan ada keberangkatan PMI melalui jalur pelabuhan tikus Desa Guntung Kecamatan Tanjung Tiram dengan tujuan Malaysia. 

Prajurit Lanal TBA kemudian langsung bergerak cepat untuk menindaklanjuti informasi tersebut dengan mendatangi tempat dimaksud, dan akhirnya berhasil menangkap 4 orang diduga pekerja migran Indonesia (PMI) illegal.

Polisi Gagalkan Penyelundupan 6 Wanita untuk Jadi PMI ke Malaysia

Danlanal TBA Letkol Laut (P) Aan Sebayang mengatakan, dari penangkapan empat orang itu kemudian pihaknya mengembangi dan berhasil mendapatkan informasi bahwa ada satu kapal lain yang membawa PMI ilegal lainnya di sekitar perairan Batubara.

VIVA Militer: TNI AL kembali gagalkan penyeludupan PMI ilegal ke Malaysia

Photo :
  • Dispenal

Kemudian, lanjut Danlanal, dirinya berkoordinasi dengan Polri setempat untuk melakukan pengejaran terhadap sebuah kapal yang diduga membawa PMI ilegal menuju Malaysia tersebut.

"Saat ditangkap, ternyata di atas kapal motor yang bernama KM Kayla itu terdapat 30 calon pekerja migran Indonesia  yang dalam keadaan berlumuran lumpur, dikarenakan mereka harus berenang dilumpur untuk bisa naik ke Kapal KM Kayla yang akan membawanya ke Malaysia," kata Danlanal TBA Letkol Laut (P) Aan Sebayang.

Sehingga total ada 34 calon pekerja imigran berhasil diamankan oleh personil gabungan TNI AL bersama instansi TNI-Polri setempat. 

Saat ini Kapal KM Kayla telah ditambatkan di Posal Tanjung Tiram dalam pengawasan TNI AL, sedangkan ke 34 pekerja migran tersebut diserahkan kepada pihak kepolisian guna pendataan sebelum diserahkan kepada pihak yang berwenang. 

Di tempat terpisah, Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) Laksda TNI Arsyad Abdullah, mengapresiasi prestasi yang ditorehkan jajarannya. Pangkoarmada memastikan bahwa jajarannya akan terus melakukan patroli untuk mencegah keluar masuknya PMI ilegal.

"Patroli akan dilaksanakan secara terus menerus terutama pada wilayah-wilayah yang disinyalir menjadi jalur keluar masuk melalui jalur tikus, baik itu berupa komoditi dari luar negeri, barang ilegal, bahkan narkoba serta penyelundupan pekerja migran ilegal yang terjadi di Wilayah Kerja Koarmada I, yang mana sesuai dengan kebijakan Kepala staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono,” kata Laksda Arsyad Abdullah.

Lebih lanjut Pangkoarmada I menegaskan bahwa TNI AL tidak akan kompromi terhadap hal yang mengancam kedaulatan negara, tindak pidana dan pelanggaran di laut.

"Koarmada I melalui Pangkalan TNI AL jajarannya akan selalu mendukung kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, dengan tidak melakukan pembiaran serta mencegah kegiatan-kegiatan illegal seperti PMI Ilegal yang masih terjadi,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya